GenPI.co - Konflik di Laut China Selatan membuat Indonesia berada di antara 2 negara raksasa dunia. Hal ini pun diprediksi akan menyeret banyak negara yang memiliki kepentingan terhadap keberadaan geostrategis di perairan tersebut.
BACA JUGA: Hati Bak Malaikat, 3 Zodiak Dermawan Malah Dapat Rezeki Nomplok
Bahkan Panglima TNI periode 2013-2014, Moeldoko, mengingatkan, pecah konflik LCS akan ada dua negara utama terlibat di dalamnya, yakni Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) dan bisa menjadi pemantik pecahnya perang dunia ke III.
Sementara, Indonesia juga memiliki posisi yang sangat strategis di LCS atau di perairan Natuna Utara. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekuatan sumber daya alam (SDA) yang dibutuhkan AS dan Tiongkok.
BACA JUGA: Fakta Mengejutkan Asal-usul Virus Corona di Italia
Selama ini, ada sejumlah negara yang memiliki kepentingan di LCS, seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Tiongkok itu sendiri.
Namun, pecahnya konflik di LCS, akan menyeret AS sebagai negara yang juga memiliki kepentingan di perairan LCS.
Pendiri PYC dan pionir Universitas Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, mengingatkan, ada dua sudut pandang yang bisa dilihat Indonesia terkait pecahnya LCS. Pertama menyingkapi adanya 9 titik garis tradisional putus-putus yang diklaim Tiongkok dan keberadaan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di sana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News