GenPI.co - Sepuluh tahun lalu tepatnya 2010, tumpahan minyak Deepwater Horizon melanda Teluk Meksiko. Kejadian tersebut salah satu skandal kerusakan ekosistem laut terbesar di dunia.
Sebab, jumlah minyak yang tumpah mencapai 4,9 juta barel atau 780 ribu meter kubik.
BACA JUGA: Awas! Pria Sering Memanfaatkan 5 Kelemahan Wanita Ini
Hal tersebut membuat banyak ekosistem laut terkena dampaknya menjadi cacat. Pemberitaan di televisi itu, membuat remaja 18 tahun dari New Orelans bernama Keiana Cave akhirnya bertindak turun tangan.
Ia kemudian mempelajari kasus tersebut dan menemukan cairan minyak yang terkena sinar UV matahari bereaksi terhadap zat yang bersifat karsinogenik.
Akhirnya, gadis yang lahir pada 14 April 1998, membuat dua makalah saintis dan dua paten untuk metode kimia pendeteksi karsinogen.
BACA JUGA: Karakternya Tenang, Ternyata 4 Zodiak Bikin Nyaman dan Ketagihan
Ia berhasil menemukan metode untuk mendeteksi racun. Juga membuat molekul yang bisa berfungsi sebagai dispersan minyak yang lebih baik.
Cave juga meluncurkan sebuah perusahaan rintisan bernama Mare, yang berupaya menyebarkan pendeteksi sehingga tidak merusak. Risetnya itu menerima pendanaan sebesar US$1,2 juta atau Rp 16,5 miliar.
Saat ini Cave lebih dikenal sebagai seorang saintis. Pada 2017, Cave lulus dari University of Michigan di Ann Arbor sebagai mahasiswi jurusan kimia.
BACA JUGA: 5 Zodiak Ini Baik Banget, Tapi Memiliki Kepribadian Palsu
Memiliki otak yang genius, membuatnya menjadi anggota Program Kepemimpinan Pengusaha dan Masyarakat Kairos.
Tak hanya itu, Cave juga mendapatkan beberapa prestasi antara lain Intel International Science and Engineering Fair, Forbes 30 under 30, dan Glamor Woman of the Year.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News