Filipina Takut China di Laut China Selatan, Tapi Tolak Amerika

01 Agustus 2020 03:21

GenPI.co - Situasi di Laut China Selatan (LCS) memang terus memanas. Kedatangan armada tempur Amerika Serikat, Jepang dan Australia membuat China menyiapkan mesin tempur yang tak kalah mengerikan.

Namun, di saat banyak negara menentang klaim sepihak China atas LCS, Filipina hanya bisa pasrah dan menyerah atas agresivitas China tersebut.

BACA JUGA: Sampai Mati, 4 Zodiak Hebat Ini Tak Mau Ingkar Janji

Hal tersebut, membuat China makin jemawa. Sebab, tanpa bersusah payah, salah satu negara yang batas lautnya dicaplok Beijing secara tak langsung mengakui kedaulatan negeri Tirai Bambu ini di Laut China Selatan.

Pernyataan Presiden Filipina Rodrigo Duterte langsung mendapatkan apresiasi dari China. Kemudian China juga siap menyelesaikan sengketa maritim melalui konsultasi bersahabat. 

Sebelumnya, Presiden Duterte dalam Pidato Nasional Kenegaraan tahunannya menyampaikan Filipina akan terus menjunjung tinggi kebijakan luar negeri yang independen.

BACA JUGA: Perabot Istana Presiden Jokowi Dibongkar, Isinya Bikin Melongo

Selain itu, Filipina juga tidak akan berpihak kepada China maupun Amerika Serikat (AS). Duterte juga tidak akan setuju mengizinkan pasukan AS kembali ke pangkalan-pangkalan militer di negaranya, serta tidak akan mengonfrontasi China terkait Laut China Selatan.

Presiden Filipina ini juga berharap untuk mendapatkan akses prioritas saat China berhasil mengembangkan vaksin covid-19. 

Wang Wenbin selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa semua negara memiliki hak untuk menjunjung tinggi kebijakan luar negeri independen. 

Selain itu, semua negara juga berhak mengembangkan hubungan luar negeri berdasarkan kepentingan nasional. 

Dia menyebut pernyataan Duterte sesuai dengan kepentingan fundamental Filipina, aspirasi bersama negara-negara regional, serta tren zaman untuk perdamaian dan pembangunan.

Posisi China terkait isu LCS konsisten dan jelas. Ini terbukti China menangani isu ini dengan tepat merupakan kepentingan China maupun Filipina serta perdamaian dan stabilitas regional. 

Lebih lanjut, Wang mengatakan China menghargai pernyataan Presiden Duterte. Serta siap menyelesaikan sengketa maritim dengan Filipina secara tepat, melalui konsultasi bersahabat. 

Untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, maupun seluruh kawasan.

Sejak merebaknya covid-19 China dan Filipina berdiri bersama, saling memberikan bantuan, menjadikan kerjasama antiepidemi sebagai sorotan baru dalam hubungan bilateral. 

Selain itu Wang juga menegaskan akan memprioritaskan kebutuhan Filipina untuk menyuplai vaksin.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co