GenPI.co - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un selama ini dikenal sebagai sosok yang kejam.
Selain itu, dia juga disebut-sebut memperlakukan perbudakan, termasuk terhadap para wanita.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Pasti Jadi Presiden Jika Maju Bareng Tokoh Ini
Meskipun demikian, Jong Un tetaplah manusia biasa. Dia memiliki sisi kemanusiaan terhadap rakyatnya.
Hal itu terlihat ketika Jong Un mengunjungi para korban banjir di Provinsi Hwanghae.
KCNA, Jumat (8/8) mengabarkan bahwa banjir merusak ratusan rumah hanyut dan area perkebunan.
Lebih dari 730 rumah rusak. Sementara itu, sekitar 600 hektare perkebunan juga rusak.
Selain itu, sebanyak 170 blok perumahan di Kabupaten Unpha juga rusak. Namun, banjir tidak menelan korban jiwa.
Jong Un pun langsung memerintahkan jajarannya mendirikan tempat penampungan sementara bagi para korban banjir.
Selain itu, pria 36 tahun tersebut juga meminta jajarannya memastikan pasokan bahan makanan.
BACA JUGA: Berita Top 5: Pasangan Ideal Prabowo Subianto, China Makin Jemawa
Cukup? Belum. Jong Un juga memerintahkan tentara untuk membangun 800 rumah.
Tidak hanya itu, Jong Un pun akan memobilitasi militer untuk membangun rumah serta infrastruktur lain.
Namun, kunjungan Jon Ung ke Provinsi Hwanghae disebut-sebut sebagai upaya memperbaiki citra.
Jong Un dinilai ingin menunjukkan bahwa dirinya sangat peduli terhadap rakyat di tengah wabah virus corona (covid-19) yang mulai masuk Korut.
Sebab, selama ini Jong Un dilaporkan sangat jarang mengunjung korban banjir.
Kementerian Unifikasi Korea melaporkan bahwa kali terakhir Jong Un mengunjungi korban banjir adalah pada September 2015.
BACA JUGA: Sinyal Prabowo Subianto Jadi Presiden Makin Kuat, Bersiaplah!
Saat itu pria kelahiran 8 Januari 1984 tersebut mengunjungi korban banjir di kawasan timur laut Korut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News