Arab Saudi Bisa Rontok, Raja Salman dan Pangeran MBS Bertentangan

22 September 2020 06:20

GenPI.co - Raja Salman bin Abdulaziz rupanya masih bersikukuh untuk memerdekakan Palestina. Keputusannya ini sangat bertentangan dengan puteranya yaitu Mohammed bin Salman (MBS).

Meski demikian, perpecahan internal ini tidak semata-mata merusak hubungan antar keluarga. Isu perpecahan ini memang kian melebar yang menyusutkan harapan MBS untuk berhubungan dengan Israel menyusul Uni Emirat Arab dan Bahrain.

BACA JUGA3 Buah Ini Ampuh Bikin Penyakit Asam Urat Ambrol

Menurut the Wall Street Journal, Pangeran MBS berharap menjalin normalisasi hubungan dengan Israel untuk membuka peluang kerja sama bisnis yang bisa menguntungkan kedua negara untuk melawan Iran.

Apalagi Arab Saudi, Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain selama ini menganggap Iran sebagai musuh bersama.

Selain itu mereka menjalin hubungan erat dengan Washington, Amerika Serikat.

BACA JUGA: Awas! Jangan Sering Minum Kopi, Bahayanya Sangat Mengerikan

Pangeran MBS sudah mengetahui tentang kesepakatan UEA dan Bahrain dalam normalisasi sebelumnya.

Akan tetapi dia tidak memberitahukan hal ini kepada ayahnya karena khawatir sang ayah akan mencegah rencananya untuk bekerja sama dengan Negeri Bintang Daud karena sikap ayahnya yang menentang kesepakatan Israel dengan UEA.

Raja Salman diketahui memerintahkan menteri luar negeri Arab Saudi untuk mengumumkan komitmen Kerajaan untuk kemerdekaan berdasarkan Gagasan Perdamaian Arab 2002 yang disusun oleh mendiang Raja Saudi Abdullah.

BACA JUGA: Waspada! Jangan Bikin Masalah, 3 Zodiak Ini Sangat Pendendam

Dalam perjanjian itu, negara-negara Arab sepakat untuk menjalin hubungan dengan Israel hanya jika kesepakatan soal nasib rakyat Palestina tercapai sesuai dengan persetujuan gencatan senjata 1967. 

Arab Saudi hingga kini masih bungkam soal kesepakatan normalisasi Israel dengan Bahrain.

Sementara itu, Trump mengatakan dia berharap Arab Saudi akan menjalin normalisasi hubungan dengan Israel. 

Dia juga menyebut ada lima atau enam negara lagi yang siap berdamai dengan Israel dan kemudian dia meralat angka itu dengan menyebut bahkan ada sembilan negara.

"Saya sudah berbicara dengan raja Arab Saudi dan waktunya akan tiba di masa yang tepat." jelas Trump.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co