WHO Akui Kesalahan Lockdown Bikin Ekonomi Negara Rontok

12 Oktober 2020 19:30

GenPI.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menganjurkan negara untuk mengkarantina wilayah atau lockdown sebagai mengendalikan wabah virus corona. 

"Kami meminta kepada semua pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama pengendalian (wabah). Kembangkan sistem yang lebih baik untuk hal ini," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Urusan Pandemi COVID-19, dr. David Nabarro di Inggris, Minggu (11/10).

BACA JUGA: Din Syamsuddin Peringatkan Jokowi, Menohok Banget

Nabarro mengkritisi langkah lockdown dalam kaitannya dengan dampak kesulitan ekonomi dan kemiskinan secara global. Ia mengambil contoh sektor pariwisata, seperti di Karibia atau wilayah Pasifik yang terpukul karena tidak ada turis.

"Lihatlah yang terjadi dengan tingkat kemiskinan, tampaknya kita akan mengalami angka kemiskinan dunia yang berlipat ganda pada tahun depan. Ini adalah malapetaka global yang mengerikan," ujar dia.

"Lockdown hanya memberikan satu konsekuensi yang tidak boleh diremehkan, yaitu membuat masyarakat miskin menjadi jauh lebih miskin," kata Nabarro menegaskan.

Menurutnya, karantina wilayah hanya dibenarkan untuk memberikan waktu kepada pemerintah agar dapat "mengatur, mengelompokkan, dan menyeimbangkan kembali sumber daya" untuk selanjutnya mengambil jalan tengah dalam penanganan pandemi.

BACA JUGA: Menlu Retno Terbang ke Inggris Amankan Vaksin Covid-19

"Diperlukan suatu jalan tengah, karena terlalu banyak pembatasan akan merusak kehidupan masyarakat dan memancing kebencian, sementara 'virus yang dibiarkan menyebar' akan menimbulkan banyak kematian," ungkap Nabarro.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co