Kebijakan Baru Buat Erdogan Hingga Elon Musk Tinggalkan WhatsApp

11 Januari 2021 13:12

GenPI.co - Menyusul adanya kebijakan baru WhatsApp yang mengharuskan penggunanya berbagai informasi dengan Facebook, membuat sejumlah orang mulai meninggalkan aplikasi tersebut.   

Terbaru, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya akan menghapus WhatsApp, setelah aplikasi ini membuat kebijakan privasi baru yang kontroversial.

BACA JUGA: Kabar Terkini, Tembus 90 Juta Kasus Covid-19 di Dunia, AS Teratas

Erdogan bersama masyarakat Turki memutuskan akan beralih ke aplikasi lokal BiP, yang merupakan sebuah unit perusahaan komunikasi Turki Turkcell.

Menurut media pemerintah Turki yang mengutip Turkcell, BiP memperoleh lebih dari 1,12 juta pengguna hanya dalam 24 jam, dengan lebih dari 53 juta pengguna di seluruh dunia.

Dilansir Al Jazeera, Senin (11/1/2021), Kepala Kantor Transformasi Digital Kepresidenan Turki, Ali Taha Koc, mengkritik persyaratan layanan baru WhatsApp dan pengecualian untuk pengguna di Inggris Raya dan Uni Eropa.

“Perbedaan antara negara anggota UE dan lainnya dalam hal privasi data tidak dapat diterima! Karena itu sama saja pilih kasih," ujar Taha dalam pernyataannya.

“Itulah mengapa kami perlu melindungi data digital kami dengan perangkat lunak lokal dan nasional dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan kami," lanjut kata dia.

Sementara itu, orang terkaya di dunia sekaligus CEO Tesla, Elon Musk mendesak pengguna untuk beralih dari WhatsApp setelah muncul aturan rincian pembaruan terbarunya terungkap

Elon Musk telah mendesak orang-orang untuk menggunakan aplikasi pesan yang berfokus pada privasi, Signal, setelah WhatsApp memaksa pengguna untuk menyetujui syarat dan ketentuan baru yang kontroversial tersebut.

Kontroversi kebijakan baru WhatsApp juga menjadi berkah bagi aplikasi chatting Signal. Bahkan, mereka merasa kewalahan diserbu para user WhatsApp yang hijrah.

BACA JUGA: Korupsi Dana Covid-19, PM Israel Diminta Mundur dari Jabatannya

"Banyak pengguna baru ingin bergabung dengan Signal, jadi kami sangat antusias dan tidak dapat mengungkapkan kegembiraan ini," demikian pernyataan resmi Signal di akun Twitter.

Sebagai informasi tambahan, perubahan kebijakan baru ini yang dilakukan layanan WhatsApp akan berlaku mulai 8 Februari 2021 mendatang dan memungkinkan untuk bisa berbagi data dengan perusahaan induk Facebook dan anak perusahaan lainnya.

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co