GenPI.co - Sejumlah pria bersenjata telah membunuh enam penjaga di Taman Nasional Virunga, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO di timur bergolak Republik Demokratik Kongo (DRC), Senin (11/1/2021).
Hingga kini tidak ada klaim yang bertanggungjawab atas serangan tersebut, tetapi para pejabat menyalahkan pejuang Mai-Mai, anggota salah satu milisi bersenjata yang berjuang untuk menguasai wilayah perbatasan timur DRC.
BACA JUGA: Gegara Drakor, Pengguna Bahasa Gaul Bakal Disikat Kim Jong Un
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa penjaga terkejut dan tidak memiliki kesempatan untuk membela diri, dan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu adalah kelompok Mai-Mai setempat," demikian pernyataan otoritas Taman Nasional Virunga, seperti dilansir Aljazeera.
Pihak Taman Nasional Virunga sangat menyesalkan hilangnya nyawa secara tragis terhadap para penjaganya, yang bekerja tanpa lelah dan dengan dedikasi untuk melindungi Taman Nasional dan komunitas sekitarnya dari tirani kelompok bersenjata.
Sementara, Institut Konservasi Alam Kongo mengatakan serangan itu terjadi di daerah antara Nyamitwitwi dan Nyamilma, dekat Kabuendo, yang terletak di sektor pusat taman.
Mencakup sekitar 7.800 kilometer persegi (3.000 mil persegi), Virunga adalah rumah bagi sekitar seperempat populasi gorila gunung yang terancam punah di dunia.
BACA JUGA: Korsel Terjunkan Kapal Canggih Ini Bantu Evakuasi Sriwijaya Air
Taman, yang diresmikan pada tahun 1925, telah terjebak dalam kerusuhan terus-menerus yang telah melanda DRC timur, menyaksikan serangan berulang kali oleh kelompok pemberontak, milisi dan pemburu.
Hampir 700 penjaga bersenjata bekerja di Virunga dilaporankan meninggal dunia. Terakhir terjadi pada April 2020 lalu, penyergapan di dekat taman menewaskan 12 penjaga dan lima warga sipil dan melukai beberapa korban lainnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News