AS Sebut Kuba Sebagai Negara Pemasok Teroris, Hal Ini Terungkap!

12 Januari 2021 15:01

GenPI.co - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, menyebut Kuba sebagai negara pemasok teroris. Lantaran, sering memberikan perlindungan yang aman bagi teroris.

Dia juga menuduh Kuba memiliki campur tangan jahat dengan teroris di Venezuela dan seluruh belahan negara barat lainnya.

BACA JUGA: Update Covid-19: AS Terbanyak, Indonesia Tembus 836 .718 Kasus

"Dengan tindakan ini, kami ingin rezim Castro yang harus segera mengakhiri dukungannya terhadap terorisme internasional dan subversi terhadap keadilan AS," kata Pompeo dalam pernyataannya seperti dilansir Aljazeera, Selasa (!2/1/2021).

Sementara itu, banyak pengamat menilai langkah klaim terbaru ini di hari-hari terakhir pemerintahan Trump, bisa mempersulit rencana kebijakan luar negeri Presiden AS terpilih Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris.

Biden dan Harris akan dilantik pada 20 Januari mendatang di Captol Hill. Hal ini tentu akan menjadi perhatian Biden setelah dilantik.

Biden sendiri pernah menjabat sebagai wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama saat AS dan memulihkan hubungan diplomatik dengan Kuba pada 2015.

Di awal tahun yang sama, Obama telah menghapus Kuba dari daftar negara pro terorisme. Saat itu langkah tersebut merupakan kunci AS memperbaiki hubungan dengan Kuba.

Namun pemerintahan Presiden Donald Trump kini telah merusak hubungan itu dan juga memberikan tekanan pada pemerintah Kuba dan berbagai industri di negara tersebut.

Sementara, menanggapi pernyataan Pompeo, Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez menolak sebutan negara pendukung terorisme, baginya itu merupakan ungkapan yang munafik dan sinis.

"Oportunisme politik AS diakui oleh mereka yang benar-benar prihatin tentang momok terorisme dan korbannya," lanjut demikian pernyataan balasan Kuba.

BACA JUGA: Buntut Kerusuhan di Capitol Hill, Psikis Melania Trump Terganggu?

Selain itu, mantan wakil penasihat keamanan nasional Obama, Ben Rhodes mengecam pengumuman Pompeo terhadap Kuba.

Hal ini menurutnya, pernyataan itu sebagai sampah yang dipolitisasi yang dimaksudkan untuk mengikat tangan pemerintahan lama yang akan mengambil alih kekuasaan dalam sepuluh hari ke depan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co