Waduh, Ternyata Banyak Negara Timbun Vaksin Covid-19

23 Januari 2021 13:41

GenPI.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berulang kali memperingatkan terhadap negara-negara yang kaya terkait untuk tidak menimbun vaksin Covid-19.

Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hal ini yang ditakutkan vaksin aka dibeli banyak oleh negara mampu, sementara negera miskin makin terpuruk karena Covid-19.

BACA JUGA: Maunya Menang Sendiri, Nuklir Israel Tak Boleh Dikurangi

Kendati begitu, WHO melakukan pengembangan vaksin khusus untuk negara-negara yang miskin.

Saat ini WHO dan raksasa farmasi Pfizer telah mengumumkan kesepakatan hingga 40 juta dosis awal vaksin Pfizer-BioNTech akan tersedia bagi mereka melalui kumpulan global COVAX.

“Kami hanya dapat mengakhiri pandemi di mana saja jika kami mengakhirinya di mana-mana,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, MInggu (24/1/2021).

Kesepakatan terpisah, yang ditengahi oleh badan-badan internasional yang bekerja dengan WHO, akan memasok puluhan juta tes antigen cepat ke negara-negara miskin tersebut dengan harga 5 dolar atau setara 70 ribu rupiah.

Sebagai informasi, Kota Wuhan di China telah menandai satu tahun sejak dimulainya penguncian virus corona selama 76 hari yang traumatis.

Sementara pandemi terus mengamuk di tempat lain, dengan Presiden Joe Biden memperingatkan jumlah kematian AS bisa melewati 600.000.

Lalu lintas berdengung, trotoar ramai, dan warga memadati taman dan transportasi umum di Wuhan, menggarisbawahi skala pemulihan di kota metropolis berpenduduk 11 juta tempat patogen pertama kali muncul sebelum menyebar secara global.

Penyebaran Covid-19 semakin cepat di tempat lain, dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan strain baru yang muncul di Inggris bisa lebih mematikan dan lebih menular daripada yang mengancam Wuhan setahun yang lalu.

BACA JUGA: Jet dan Bomber Siluman China ke Taiwan, Mau Perang?

Secara global, virus ini telah membunuh lebih dari dua juta orang, menginfeksi puluhan juta orang, dan menghancurkan ekonomi.

Di Wuhan, tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia juga masih berada di karantina hotel sebelum misi untuk menyelidiki sumber virus, dan badan tersebut mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah pandemi benar-benar dimulai di sana.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co