Turun ke Jalan, Seorang Petani Tewas Saat Bentrok dengan Polisi

27 Januari 2021 14:04

GenPI.co - Puluhan ribu petani India telah menyerbu kompleks Benteng Merah era Mughal di ibu kota negara untuk menuntut pencabutan undang-undang pertanian baru.

Awalnya protes berlangsung damai, tetapi dalam beberapa jam kemudian berubaha menjadi kerusuhan dan kekerasan sehingga  mengakibatkan setidaknya satu kematian seorang petani.

BACA JUGA: Berseteru! Iran Tekan Indonesia Soal Penyitaan Kapal Tankernya

Hingga kini petani itu belum diketahui identitasnya, setelah tewas selama protes dan petani menolak menyerahkan jenazahnya ke polisi. Penyebab kematiannya belum jelas.

Sementara, sebuah pawai traktor yang diserukan oleh para petani memprotes di New Delhi pada Selasa (26/1/2021) kemarin. Sejumlah polisi lalu menembakkan gas air mata dan melancarkan serangan ketika para pengunjuk rasa melanggar barikade untuk berbaris ke jantung kota di tengah perayaan Hari Republik.

Selama dua bulan, para petani telah berkemah di pinggiran New Delhi, meminta pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk mencabut undang-undang kontroversial yang disahkan pada September tahun lalu.

Menentang pengaturan keamanan yang rumit untuk parade militer Hari Republik, para pengunjuk rasa memasuki Benteng Merah, di mana sebagian besar petani Sikh juga memasang bendera keagamaan.

Protes besar-besaran juga memaksa penutupan beberapa stasiun metro, sementara layanan internet ditangguhkan di banyak wilayah di ibu kota dan wilayah sekitarnya.

Saat para petani berbaris, pria, wanita, dan anak-anak menyajikan air kemasan, buah-buahan, jus, dan biskuit kepada mereka. Orang-orang terlihat merekam protes di ponsel mereka. Banyak kelompok mahasiswa juga keluar untuk mendukung para petani.

Sedangkan, di perbatasan Singhu di luar New Delhi, pusat protes selama berminggu-minggu, ratusan polisi dan pasukan paramiliter terlihat, beberapa membawa tongkat, senapan serbu, dan gas air mata, sementara meriam air berdiri.

BACA JUGA: Terlibat Kerusuhan di Capitol, 2 Polisi AS Dipecat Tak Terhormat

Polisi telah memblokir beberapa rute ke ibu kota dengan barikade logam dan beton, serta truk sehingga para petani yang berbaris hanya dapat mengambil rute yang diizinkan oleh pihak berwenang.

Tetapi para petani memutuskan untuk memasuki ibu kota lebih awal dari waktu yang diizinkan, mengakibatkan polisi melancarkan serangan gas air mata dan melakukan pengusiran terhadap mereka.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co