Kudeta Militer Myanmar, 500 WNI Diharap Tenang

01 Februari 2021 20:10

GenPI.co - Situasi politik di Myanmar bergejolak setelah kudeta militer dari kepemimpinan Aung San Suu Kyi. Lalu bagaimana nasih WNI yang berada di negara tersebut?

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan WNI di Myanmar dalam keadaan aman.

BACA JUGA: Kasus Abu Janda Makin Menggelegar, Aktivis 98 Bergerak

“Jumlah WNI di Myanmar sekitar 500 orang. Kondisi mereka saat ini dalam keadaan baik dan aman. Mayoritas WNI bekerja di sektor migas, pabrik, industri garmen, dan ABK,” kata Judha Nugraha dalam keterangannya, Senin (1/2).

“KBRI telah berikan imbauan kepada masyarakat dan menghubungi simpul-simpul komunitas masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan menghubungi hotline KBRI jika menghadapi masalah,” sambungnya.

Seperti diketahui, militer Myanmar mengambil alih pemerintahan setelah menahan pemimpin demokratik Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat, termasuk presiden Win Myint dalam penggerebekan pada Senin (1/2) dini hari. 

Militer kemudian mengumumkan keadaan darurat di Myanmar selama satu tahun. Pengambil alihan kekuasaan di Myanmar  terjadi di saat pemerintahan sipil yang dipimpin Suu Kyi berselisih dengan militer. 

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, militer Myanmar mengatakan Suu Kyi ditahan terkait dugaan kecurangan pemilu.

BACA JUGA: PKS Sebut Kapolri Listyo Sigit Sangat Jeli

Menyusul aksi kudeta itu, beberapa negara telah menyampaikan kecaman keras, termasuk Amerika Serikat (AS), dan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Myanmar. Sementara itu Pemerintah Australia menuntut militer Myanmar untuk segera membebaskan Aung San Suu Kyi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co