Serangan Taliban meningkat di Afghanistan, AS Siap Turun Gunung

01 Februari 2021 21:47

GenPI.co - Serangan Taliban di ibu kota Afghanistan, Kabul semakin meningkat, hal itu terlihat dari banyaknya pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat pemerintah, pemimpin masyarakat sipil dan jurnalis.

Laporan oleh Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan, yang dikenal sebagai SIGAR, ketika pemerintahan Joe Biden berencana untuk melihat baru pada perjanjian perdamaian antara AS dan Taliban yang ditandatangani Februari lalu.

BACA JUGA: Manusia Terkotor Tidak Mandi 65 Tahun, Alasannya Mengejutkan

"Serangan musuh di Kabul lebih tinggi dari pada kuartal sebelumnya. Mereka jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu," demikian pernyataan pemerintah Afghanistan, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (1/2/2021).

Diketahui, Taliban telah melancarkan gelombang serangan di Afghanistan pada bulan Desember, termasuk serangan di Baghlan utara dan provinsi Uruzgan selatan, selama periode dua hari yang menewaskan sedikitnya 19 anggota pasukan keamanan Afghanistan.

Di Kabul, sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan, melukai dua orang, dan seorang pengacara ditembak dalam pembunuhan yang ditargetkan.

Resolute Support, misi pimpinan NATO di Afghanistan, melaporkan 2.586 korban sipil dari 1 Oktober hingga 31 Desember tahun lalu, termasuk 810 tewas dan 1.776 luka-luka, menurut laporan SIGAR.

Laporan itu mengatakan proporsi korban yang disebabkan oleh alat peledak improvisasi meningkat hampir 17 persen pada kuartal ini, berkorelasi dengan peningkatan IED yang dipasang secara magnetis atau serangan "bom lengket".

Terlepas dari kekerasan yang sedang berlangsung, korban jiwa di seluruh Afghanistan pada kuartal terakhir tahun 2020 menurun sebesar 14 persen, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Namun, pada kuartal tersebut, terlihat jumlah korban yang sangat tinggi selama bulan-bulan musim dingin ketika pertempuran biasanya mereda.

AS telah menjadi pendukung utama pemerintah Afghanistan sejak menginvasi negara itu segera setelah 11 September 2001, menyerang dan menggulingkan Taliban, yang menjalankan negara dan menyembunyikan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden.

AS menghabiskan sekitar 4 miliar dolar setahun untuk membantu pasukan keamanan Afghanistan.

BACA JUGA: Situasi Memanas, Perang Saudara Terjadi di Ethiopia

Sementara, pasukan khusus Afghanistan melakukan jumlah operasi darat tertinggi pada kuartal terakhir tahun 2020 dalam lebih dari satu tahun.

1.152 operasi darat hampir dua kali lipat dari jumlah yang dilakukan selama periode yang sama tahun lalu, mencerminkan peningkatan 4 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co