GenPI.co - Menlu Amerika Antony Blinken gelisah. Dari laporan inlijen, Iran disebut bakal segera merampungkan bom nukirnya. Amerika pun gemetaran.
Dikutip dari Arab News, Selasa, 2 Februari 2021, Blinken awalnya mengatakan Teheran masih butuh beberapa bulan lagi untuk membuat senjata nuklir.
BACA JUGA: Penuh misteri tapi Selalu Ada Uang, Zodiaknya Bikin Penasaran
Tetapi hitungannya bisa berubah jadi mingguan jika terus melanggar ketentuan kesepakatan nuklir 2015.
Yang membuat Amerika takut, Iran sebelumnya sudah mempertontonkan kehebatan rudal mautnya. Iran punya Shahab 1 dengan jangkauan 300 kilometer.
Ada juga Fateh-110, jangkauan 300 kilometer. Belum lagi Shahab 2, jangkauan 500 kilometer.
Selain itu Zolfaghar, jangkauan 700 kilometer. Generasi Qiam-1, jangkauan 800 kilometer, juga tak kalah menakutkannya.
BACA JUGA: Demokrat Buka Kartu di Balik Kudeta ke AHY, Istana Bisa Gemetar
Amunisi itu kian lengkap dengan keberadaan Shahab 3 dan rudal Sejjil dengan jangkauan 2000 kilometer.
Pamungkasnya adalah rudal jejalah Soumar dengan jangkauan 2500 kilometer Yang membuat ngeri, Soumar disebut rudal pembawa nuklir Rusia Kh-55.
Bila dikolaborasikan dengan hulu ledak nuklir Iran yang sedang dibuat sekarang, efeknya disebut bisa menggetarkan dunia.
Masa depan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang menjadi kesepakatan untuk mengekang program nuklir Iran menjadi tanda tanya.
BACA JUGA: Top Banget! 4 Zodiak Diguyur Rezeki Gila-gilaan Hingga Maret 2021
“Rudal balistik Iran yang telah dibantu oleh China, Rusia, dan Korea Utara menimbulkan ancaman serius bagi Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya,” kata laporan CSIS seperti dikutip laman Al Arabiya.
Sebelum nuklir Iran ngamuk, Blinken langsung melunak. “Amerika bersedia kembali mematuhi JCPOA jika Iran melakukannya,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News