Myanmar Makin Gawat! AS Tebar Ancaman pada Junta Militer Setempat

03 Februari 2021 12:10

GenPI.co - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam tindakan kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar kepada pemimpin de facto negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing merebut kekuasaan sipil dan mendirikan junta militer di negara itu sejak Senin (1/2).

BACA JUGA: Militer Lakukan Kudeta, Demokrasi di Myanmar Hancur Lebur

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mendesak  militer Myanmar untuk membebaskan Suu Kyi dan sejumlah pejabat yang ditahan.

"AS menentang setiap upaya untuk mengubah hasil pemilu baru-baru ini atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan," kata Psaki seperti dilansir dari Politico. Selasa, (2/2).

Psaki tidak merinci jenis tindakan apa yang mungkin diambil AS jika militer Myanmar tidak mengindahkan peringatannya.

Namun, kemungkinan besar pemerintah akan beralih ke sanksi ekonomi seperti yang terjadi di masa lalu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mendukung rakyat Myanmar dalam aspirasi mereka untuk demokrasi, kebebasan, perdamaian dan pembangunan.

"Militer harus segera membalikkan tindakan ini," kata Blinken.

BACA JUGA: Kudeta Myanmar Picu Protes Dunia, LSM Beri Ultimatum ke PBB

Diketahui sebelumnya, Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan para pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditangkap pada Senin (1/2) dalam kudeta oleh militer.  

Hingga saat ini, pihak militer tidak memberikan informasi di mana mereka ditahan atau bagaimana kondisi mereka. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co