Waduh, Kasus Korupsi di Afrika Selatan Merajalela Selama Pandemi

07 Februari 2021 19:27

GenPI.co - Penyelidik khusus Afrika Selatan mengatakan bahwa sekitar 17 juta dolar AS atau setara Rp238 miliar, yang merupakan dana virus corona disedot tahun lalu melalui korupsi, penipuan, dan kenaikan harga alat pelindung yang dipasok ke rumah sakit dan departemen pemerintah.

Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa telah memerintahkan penyelidikan menyusul pengungkapan bahwa kontrak pemerintah diberikan kepada individu dan perusahaan yang memiliki hubungan politik.

BACA JUGA: Pantas Ada Kudeta, Militer Myanmar Ternyata…

Sementara, kepala penyelidik Andy Mothibi mengatakan bahwa pada November, pengadilan khusus telah diminta untuk menarik kembali uang pembayar pajak sebesar 17,3 juta dolar AS.

"Penyelidikan tersebut mengungkapkan pengabaian yang mencolok dan ceroboh, terhadap hukum dan upaya memperkaya diri yang tak pernah terpuaskan", kata Mothibi dalam pernyataannya seperti dilansir dari AFP, Minggu (7/2/2021).

Penyelidik menemukan serangkaian penyimpangan oleh departemen negara bagian. Ini termasuk kelebihan pembayaran barang, spesifikasi produk yang salah, dan pemberian kontrak kepada perusahaan yang tidak terdaftar di database pemasok pusat pemerintah.

“Kami perlu memulihkan uang dan membayar uang itu kembali kepada negara, dalam beberapa kasus tekanan politik berperan dalam pengadaan,”  jelasnya.

Kabarnya hampir 40 kasus akan diselidiki lebih lanjut untuk kemungkinan penuntutan atas tuduhan penipuan, korupsi dan pelanggaran keuangan d Afrika Selatan.

Sementara, menurut National Treasury, total 2 miliar dolar AS dihabiskan oleh lembaga negara untuk pembelian terkait Covid-19 antara April dan November tahun lalu, di mana 889 juta dolar AS dan sekarang sedang diselidiki.

BACA JUGA: Kudeta Myanmar Bikin Militer Kian Sangar, ASEAN Tak Berkutik

Diketahui, Afrika Selatan telah mencatat lebih dari 1,46 juta kasus virus corona, lebih dari 45.600 di antaranya berakibat fatal, menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di Afrika.

Penyebaran infeksi dalam beberapa bulan terakhir telah dipicu oleh varian virus yang lebih menular.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co