GenPI.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa teori bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan dibantah oleh para penyelidik.
Sebelumnya, misi yang dipimpin WHO di China mengatakan tidak melihat lebih jauh pertanyaan apakah virus itu lolos dari laboratorium, yang dianggap sangat tidak mungkin.
BACA JUGA: Tragis! Serangan Bom Misterius Sasar Pasukan Keamanan Afghanistan
Namun, dalam jumpa pers pada Jumat (12/2/2021), Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, beberapa pertanyaan telah diajukan mengenai apakah beberapa hipotesis telah dibuang.
"Setelah berbicara dengan beberapa anggota tim, saya ingin memastikan bahwa semua hipotesis tetap terbuka dan memerlukan analisis dan studi lebih lanjut," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangannya, seperti dilansir dari Sky News, Sabtu (13/2/2021).
Dia juga tak memungkiri bahwa misi ini tidak akan menemukan semua jawaban, tetapi telah menambahkan informasi penting yang membawa lebih dekat untuk memahami asal-usul virus Covid-19.
Dr Tedros menambahkan ringkasan temuan mereka akan dipublikasikan minggu depan dan Amerika Serikat memastikan ingin meninjau datanya.
Pemimpin misi, Dr Peter Ben Embarek, menyatakan bahwa laboratorium di Wuhan yang dikunjungi timnya menyatakan bahwa mereka tidak menangani virus yang menyebabkan Covid-19, atau menyimpannya dalam koleksi mereka sebelum wabah.
Bagi Dr Embarek, ada kemungkinan virus masih ada dalam sampel yang belum dianalisis. Dan, jika para ilmuwan dari laboratorium Wuhan telah mempelajari virus tersebut sebelum wabah, itu bukan rahasia.
“Biasanya peneliti laboratorium yang bekerja dan menemukan virus baru akan langsung mempublikasikan temuannya. Itu praktik yang umum dilakukan di seluruh dunia, terutama dengan virus baru yang menarik,” jelasnya.
BACA JUGA: Studi Penelitian: Pasien Covid-19 Cukup Sekali Suntik Vaksin
Dia mengklaim timnya telah memperoleh wawasan yang jauh lebih baik tentang tahap awal wabah dan menyimpulkan tidak ada kelompok besar penyakit di Wuhan atau di tempat lain di sekitar kota pada bulan-bulan sebelum kasus pertama pada Desember 2019.
Misi tersebut mengatakan hipotesis utamanya adalah bahwa virus itu berasal dari kelelawar, meskipun ada beberapa kemungkinan skenario bagaimana virus itu menular ke manusia, mungkin pertama dengan menginfeksi spesies hewan lain.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News