Kantor Bea Cukai Afghanistan Terbakar, Puluhan Orang Jadi Korban

15 Februari 2021 21:19

GenPI.co - Kebakaran besar telah melanda sebuah kantor bea cukai di Afghanistan setelah truk bahan bakar terbakar. Insiden itu juga telah melukai banyak orang dan mendorong pihak berwenang di seberang perbatasan Iran mengirim mobil pemadam kebakaran dan ambulans.

Gubernur provinsi barat Herat, Waheed Qatali, mengatakan pihak berwenang Iran dan personel yang dipimpin NATO di Afghanistan telah diminta bantuan segera untuk memadamkan api, yang merusak infrastruktur listrik, menyebabkan sebagian besar ibu kota Herat tanpa listrik.

BACA JUGA: Reaksi Biden Usai Ketahui Trump Lolos Pemakzulan, Jleb Banget!

Petugas penyelamat dan pasukan keamanan Afghanistan memindahkan ratusan tanker bahan bakar dan gas dari daerah itu, sementara Misi Dukungan Tegas yang dipimpin NATO dihubungi dengan permintaan untuk memberikan bantuan pemadam kebakaran udara.

Sementara, Gubernur di provinsi Razavi Khorasan, Iran, Saeed Khatibzadeh, menerangkan negaranya telah segera berangkat untuk membantu mereka yang masih terdampar di daerah itu dan menjaga perbatasannya tetap terbuka bagi orang-orang yang melarikan diri dari daerah itu.

Selain itu, pejabat darurat regional Mohsen Nejat mengungkapkan bahwa Iran telah mengirim 21 ambulans dan 20 truk pemadam kebakaran ke tempat kejadian.

Seorang pejabat Barat yang memantau situasi menerangkan setidaknya 60 orang telah terluka sejauh ini.

"Jumlah korban yang lebih rendah, tetapi itu bisa meningkat," ucap juru bicara departemen kesehatan Herat, Mohammed Raffia Shiraz dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/2/2021).

Juru bicara perusahaan distribusi listrik Da Afghanistan Breshna Sherkat, Wahid Tawhidi, menambahkan 100 megawatt (MW) listrik yang diimpor dari Iran ke provinsi Herat telah diputus karena dua tiang terbakar.

BACA JUGA: Militer Myanmar Kian Brutal, PBB Siapkan Jurus Gahar

Dia mengatakan 60 persen Herat, salah satu provinsi terbesar di Afghanistan, kini tidak memiliki listrik.

Adapun, kobaran api yang telah menyebabkan kerugian besar dengan investigasi awal menunjukkan bahwa sejauh ini lebih dari 50 juta dolar AS atau setara Rp 695 miliar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co