GenPI.co - Israel isyaratkan siap membayar jutaan dolar untuk beberapa juta dosis vaksin Sputnik V Covid-19 yang akan diberikan kepada jutaan warga Suriah.
“Israel setuju untuk membiayai pembelian dosis vaksin Sputnik V Rusia untuk jutaan warga Suriah. Harga pastinya tidak diungkapkan ke kabinet, tapi jutaan dolar," demikian pernyataan pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya itu, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (21/2/2021).
BACA JUGA: Awas! Jet dan Bomber Siluman China Ditantang Rudal Taiwan
Padahal hubungan Israel dengan Suriah sempat memanas, bahkan mereka telah menentang pemerintah Presiden Bashar al-Assad selama 10 tahun terakhir.
Tak hanya itu, mereka juga menawarkan dukungan militer kepada pemberontak Front al-Nusra anti-rezim dan melancarkan ratusan serangan udara ke sasaran Suriah dan Iran di dalam negeri.
Israel juga menduduki Golan, wilayah yang ditaklukkannya dari Suriah dalam Perang 1973.
Bagi Israel sekarang, untuk menawarkannya pengiriman besar vaksin Covid tidak hanya mendukung pemerintah yang telah lama berusaha dirusak Israel.
Tetapi juga berisiko memicu permusuhan di antara rata-rata orang Israel yang tidak cenderung bersimpati dengan negara-negara garis depan dengan siapa mereka tetap berperang.
Namun kabarnya untuk alasan vaksin, Isreal-Suriah lebih suka merahasiakan aspek kesepakatan ini, jangan sampai hal itu melemahkan posisi politik mereka menjelang pemilu Maret, yang akan menjadi yang keempat dalam dua tahun terakhir.
Sebagai informasi, Israel juga telah memvaksinasi pengungsi Afrika dan Palestina dengan izin kerja Israel, mungkin karena pihak berwenang khawatir jika tidak, mereka dapat menginfeksi warga Israel yang berhubungan dengan mereka.
Sementara, kesepakatan vaksin juga menguntungkan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dapat menggembar-gemborkan sumbangan vaksin negaranya sendiri untuk melindungi jutaan warga Suriah.
BACA JUGA: Tentara China Tewas oleh India, OMG! Xi Jinping Siap Balas Dendam
Keseluruhan pengaturan menawarkan contoh politisasi pandemi Covid-19, khususnya penggunaan bantuan medis kemanusiaan untuk memajukan kepentingan politik nasional.
Ini juga menyoroti ketidakadilan dalam distribusi vaksin kepada mereka yang tidak memiliki kekuatan politik, yang tidak memiliki kekuatan politik, patronase, atau pendanaan untuk memastikan perlindungan populasi mereka.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News