GenPI.co - Kemesraan Arab Saudi dan Amerika bakal berakhir. Raja Salman ngamuk Titahnya ke Joe Biden sangat keras dan menggelegar. Arab-Amerika pun kian panas.
Saat ini Raja Salman sedang sulit untuk dibikin adem. Emosinya ke Joe Biden ada di level tertinggi. Kedua sekutu itu bersitegang atas laporan terbaru Amerika dan sanksi yang diberikan.
BACA JUGA: Neptu Weton Jodoh Ini Berkahnya Nggak Main-main, Cadas Banget!
Isi laporan itulah yang disoal Raja Salman. Dia tak terima Putra Mahkota, Mohamed bin Salman (MBS) dijelek-jelekkan. Satu langkah yang dinilai sudah sangat kelewatan.
Apalagi itu dikeluarkan resmi. Putra Mahkota Arab Saudi disebut sebagai dalang pembunuhan Jamal Khashoggi.
Arab langsung gerah saat Amerika menjatuhkan sanksi ke unit elit Arab Saudi. Mantan pejabat intelijen juga ikut dijatuhi sanksi.
BACA JUGA: Untung 3 Zodiak Bikin Meriang, Hari ini Uangnya Menggoda Iman
Kementerian Keuangan Amerika memblokir aset dan mengkriminalisasikan transaksi terkait Pasukan Intervensi Cepat (RIF), yang dianggap bertanggung jawab ke Putra Mahkota MBS serta mantan pejabat intelijen Ahmed Al-Assiri.
Assiri adalah orang dalam putra mahkota Arab Saudi. Dia telah dibebaskan dalam persidangan tertutup di Arab Saudi soal kematian Khashoggi, yang dikritik tajam oleh kelompok-kelompok hak asasi.
Salman makin ngamuk. Tak ada kerahasiaan yang dijaga. Privasi keluarga kerajaan diganggu. Itu membuat Raja Salman kian geram.
Meski Khashoggi adalah koresponden di Washington Post, status kewarganegaraannya adalah Arab Saudi. Dan Saudi mengklaim, laporan Amerika berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat. Joe Biden pun jadi sasaran kemarahan Salman.
BACA JUGA: Jumat Legi Si Pemberani, Wetonnya Bisa Menggetarkan Inti Bumi
“Pemerintah kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif. Salah dan tidak dapat diterima,” tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Jumat (27/2/2021).
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa pangeran menyetujui operasi Istanbul untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.
Sejak 2017, putra mahkota memiliki kendali mutlak atas operasi kerajaan sehingga sangat tak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi tanpa seizin Putra Mahkota.
"Sangat disayangkan. Laporan ini tidak dapat dibenarkan dan tidak akurat,” kata kementerian lagi.
BACA JUGA: 4 Zodiak Dompetnya Bakal Tipis Terus, Mohon Bersabar!
Kerajaan Arab Saudi mengecam kejahatan yang dianggap keji itu. Kerajaan juga akan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi.
“Kerajaan menolak tindakan apa pun yang melanggar kepemimpinan, kedaulatan, dan kemandirian sistem peradilannya,” sambung kementerian Arab Saudi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News