Jadi Spionase Rusia, Pria Jerman Disorot Dunia, Bisa Mati Berdiri

27 Februari 2021 13:52

GenPI.co - Seorang pria Jerman telah didakwa melakukan spionase karena diduga memberikan informasi tentang properti yang digunakan oleh parlemen Jerman kepada intelijen militer Rusia.

Diidentifikasi hanya sebagai Jens F sesuai dengan aturan privasi Jerman, tersangka bekerja untuk sebuah perusahaan yang telah berulang kali dikontrak untuk memeriksa peralatan listrik portabel oleh Bundestag.

BACA JUGA: Rusia dan Iran Murka! Amerika Wajib Tunduk atau…

Dilansir Reuters, Sabtu (27/2/2021) Jaksa federal mengatakan dia memiliki akses ke file PDF dengan denah lantai properti yang terlibat.

Bundestag berbasis di gedung Reichstag, sebuah landmark Berlin, tetapi juga menggunakan beberapa situs lainnya.

Diketahui, sebelum awal September 2017, tersangka memutuskan atas kemauannya sendiri untuk memberikan informasi tentang properti tersebut kepada intelijen Rusia.

Mereka menuduh dia mengirim file PDF ke seorang pegawai Kedutaan Besar Rusia di Berlin, yang merupakan seorang perwira badan intelijen militer GRU Rusia.

Pada bulan Oktober, Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada dua pejabat Rusia dan sebagian dari badan GRU atas serangan siber terhadap parlemen Jerman pada tahun 2015.

Selain itu, seorang pria Rusia yang dituduh membunuh seorang pria Georgia di pusat kota Berlin atas perintah Moskow pada tahun 2019 yang diadili di Berlin.

Dan, keracunan tahun lalu terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, yang diterbangkan ke Jerman untuk dirawat dan kemudian ditangkap segera setelah kembali ke Rusia, telah menambah ketegangan.

Navalny jatuh sakit selama penerbangan domestik di Rusia pada 20 Agustus tahun lalu.

BACA JUGA: Arab-Amerika Panas, Titah Raja Salman ke Joe Biden Menggelegar

Sementara, Menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Jerman tidak berencana untuk memberikan fakta apapun, terlepas dari semua kewajiban hukum dan internasional.

Enam anggota pemerintah Rusia diberi larangan perjalanan dan pembekuan aset dari UE dan Inggris Raya setelah insiden tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co