GenPI.co - Myanmar sepertinya bakal terus rusuh tak terkendali. Sejak Sabtu, polisi Myanmar kian gencar menembakkan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa di Yangoon. Wartawan ikut ditangkap.
Keadaan tak terkendali. Semua liar. Asap putih tebal yang terasa pedas di mata terlihat begitu pekat. Teriakan kesakitan hingga manuver polisi yang mengejar pengunjukrasa menjadi pemandangan yang biasa.
BACA JUGA: Zodiak Paling Rapi, Hoki dan Rezekinya Nggak Pernah Bikin Emosi
Belum diketahui apakah ada peluru tajam yang digunakan saat polisi mengejar pengunjuk rasa dan jurnalis. Yang jelas, dari persimpangan Myaynigone, area pasar komersial di Yangoon, semuanya terlihat kacau.
Reporter lokal menyiarkan adegan kacau itu secara langsung di Facebook, termasuk saat-saat tembakan terdengar.
Polisi terlihat menyapu bersih persimpangan dari demonstran. Banyak yang terlihat mengejar pengunjuk rasa. Wartawan pun berlarian.
BACA JUGA: 3 Zodiak Paling Ramah, Rezekinya pun Penuh Berkah
Mereka bersembunyi di gedung-gedung terdekat. Dalam keadaan chaos seperti itu, wartawan sangat rentan terkena sasaran gas air mata.
Belakangan diketahui bahwa tiga wartawan ikut ditahan saat terjadi kekacauan hari Sabtu kemarin.
“Kami akan mencoba mencari cara lain untuk memprotes. Kami takut akan tindakan keras mereka,” kata pengunjuk rasa Moe Moe, 23, yang menggunakan nama samaran.
BACA JUGA: Masalah Menghantam 3 Zodiak, Hari Ini Mereka Jauh dari Berkah
Dia berteriak lantang. Keinginannya hanya satu. Berjuang hingga demontran anti-kudeta militer menang.
“Apa yang polisi lakukan? Mereka melindungi diktator gila,” teriak para pengunjuk rasa dikutip dari AFP. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News