Mengejutkan, AS Ternyata Tak Berdaya ke Saudi, Alasannya Menohok

03 Maret 2021 22:22

GenPI.co - Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) baru saja merilis laporan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang merencanakan operasi 2018 dengan menewaskan Jamal Khashoggi, seorang warga negara Saudi dan penduduk AS, di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Namun, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Departemen Luar Negeri menolak untuk menghukum MBS dan bekerja untuk "mengkalibrasi ulang" dan tidak "memutuskan" hubungan AS-Saudi.

BACA JUGA: Janji Biden ke Masyarakat Amerika Serikat, Dunia Dibuat Melongo

"Kami sedang bekerja untuk menempatkan hubungan AS-Saudi pada pijakan yang benar," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (3/3/2021).

Di sisi lain, Arab Saudi juga telah menolak temuan laporan intelijen AS, perwakilan permanen negara itu untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengatakan tidak akan membuktikan tuduhan itu tanpa keraguan.

“Putra Mahkota dengan berani menerima tanggung jawab moral, menyerahkan tertuduh ke sistem peradilan, dan berjanji untuk mereformasi organisasi intelijen. Kasus ditutup! Mari kita semua bergerak maju untuk menangani masalah bisnis dunia yang serius," jelas perwakilan dari Arab Saudi.

Sebelumnya, pemerintah Biden mengatakan juga telah melarang perjalanan ke AS untuk beberapa dari 18 orang yang diidentifikasi dalam laporan ODNI, tetapi tidak akan memberikan nama mereka.

BACA JUGA: Korea Utara Tantang PBB, Nuklirnya Dibikin Makin Garang

Dan, tidak mungkin MBS termasuk di antara mereka yang diblokir, karena putra mahkota adalah kepala negara Saudi secara de facto.

Arab Saudi saat ini juga telah menghadapi tuntutan hukum di mata dunia selama bertahun-tahun atas dugaan perannya dalam serangan tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co