Meghan Ingin Bunuh Diri, Alasannya Menggetarkan Jiwa

08 Maret 2021 18:18

GenPI.co - Duchess of Sussex dan istri Pangeran Harry dari Inggris, Meghan Markle, mengungkapkan ada kekhawatiran tentang seberapa gelap kulit putranya Archie sebelum kelahirannya dan kekhawatiran tersebut menjelaskan mengapa dia tidak diberi gelar pangeran.

Markle, yang ibunya berkulit hitam dan ayahnya berkulit putih, mengatakan dia naif sebelum menikah dengan keluarga kerajaan Inggris pada 2018.

BACA JUGA: Seruan Duterte Buat Warga Filipina Mati Berdiri, Kaget Kepalang!

Bahkan, dia juga  memiliki pikiran untuk bunuh diri dan mempertimbangkan untuk menyakiti diri sendiri setelah meminta bantuan tetapi tidak mendapatkan apa-apa.

"Mereka tidak ingin dia menjadi pangeran atau putri, tidak tahu apa jenis kelaminnya, dan bahwa dia tidak akan menerima keamanan," kata Markle dalam wawancara dengan pembawa acara talk show Oprah Winfrey yang ditayangkan di penyiar CBS, seperti dilansir dari Reuters, Senin (8/3/2021).
 
Dia menceritakan kala itu saat bulan-bulan ketika hamil, di sekitar waktu yang sama, jadi dia memiliki percakapan bersama dengan sejumlah orang kerajaan yang membuat dirinya begitu sedih mendengarnya.

"Anda tidak akan diberi keamanan, tidak akan diberi gelar dan juga kekhawatiran dan percakapan tentang betapa gelapnya kulitnya. mungkin saat dia lahir," ucap dia.

Dirinya juga menolak untuk mengatakan siapa yang menyuarakan keprihatinan tersebut. Ditanya apakah dia diam atau telah dibungkam, dia menjawab itu yang terakhir.

Wawancara yang sangat dinantikan datang di tengah perselisihan sengit antara Markle dan Harry di satu sisi dan monarki Inggris di sisi lain.

Pasangan itu, yang menikah pada 2018, telah mengundurkan diri dari tugas kerajaan mereka dan sekarang tinggal di California.

Kritikus mereka menuduh mereka menginginkan semua pesona dari posisi mereka tanpa dedikasi atau pengawasan yang dibawanya.

Bagi pendukung mereka, perlakuan mereka menunjukkan bagaimana sebuah institusi Inggris yang sudah ketinggalan zaman menyerang seorang wanita birasial modern, dengan nada rasialisme. Tuduhan itu kemungkinan akan mengumpulkan momentum sehubungan dengan komentar Markle tentang putranya.

Ada juga tuduhan penindasan terhadap Markle yang pertama kali muncul di surat kabar The Times pada saat wawancara.

Istana Buckingham, yang tidak mengomentari wawancara tersebut, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya mengatakan akan menyelidiki klaim penindasan, menambahkan pihaknya sangat prihatin.

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Markle mengatakan dia sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi target penindasan.

"Hanya setelah kami menikah dan segalanya mulai memburuk, saya jadi mengerti bahwa bukan hanya saya tidak dilindungi tetapi mereka juga bersedia berbohong untuk melindungi anggota keluarga yang lain," jelas Markle.

Markle membantah berita surat kabar bahwa dia telah membuat Kate Middleton, Duchess of Cambridge dan istri Pangeran William, menangis sebelum pernikahan dan menyatakan itu adalah titik balik dalam hubungannya dengan media.

“Beberapa hari sebelum pernikahan dia (Kate) kesal tentang sesuatu, terkait ya masalah itu benar tentang gaun flower girl, dan itu membuatku menangis. Dan itu sangat melukai perasaan saya, ” terang Markle.

BACA JUGA: Titah Trump Menggelegar, AS Dibuat Gemetaran

Markle memberi tahu Winfrey bahwa dia naif sebelum pernikahannya dan tidak menyadari apa yang akan dia nikahi ketika dia bergabung dengan keluarga kerajaan Inggris.

"Saya akan mengatakan saya melakukannya dengan naif karena saya tidak tahu banyak tentang keluarga kerajaan," tutur Markle.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co