GenPI.co - China turut mengikuti perlombaan dengan pesaing internasional untuk berpartisipasi dalam ledakan megaproyek dan pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang berlangsung di Mesir saat Presiden Abdel Fatah el-Sisi berupaya memodernisasi dan mengubah negara terpadat di Timur Tengah.
“Mesir selalu menyukai megaproyek,” kata Mohamed el-Dahshan, seorang rekan di Chatham House dan pendiri perusahaan pengembangan internasional OXCAN, seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (16/3/2021).
BACA JUGA: Titah Perang Xi Jinping dan Tangan Besi Joe Biden Dibuat Begini
Berbicara tentang serbuan proyek, dia menambahkan pemerintah telah membangun aliansi melalui penandatanganan kesepakatan ekonomi tertentu dengan berbagai negara selama beberapa tahun terakhir.
Sementara, seorang sarjana China dan Timur Tengah di Wilson Center di Washington, Lucille Greer, menambahkan bahwa China adalah anak baru di blok ini.
Dia menerangkan stabilitas relatif Mesir dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan itu dan upaya baru-baru ini oleh pemerintah untuk membuat negara itu lebih menarik bagi investasi asing telah memikat China.
Perusahaan Konstruksi dan Rekayasa Negara China (CSCEC) sedang bekerja membangun Kawasan Pusat Bisnis di Ibukota Administratif Baru Mesir.
Bank-bank China mendanai sekitar 85 persen dari proyek senilai $ 3 miliar, yang mencakup 20 menara, salah satunya, jika diselesaikan pada ketinggian 385 meter (1.263 kaki), akan menjadi gedung tertinggi di Afrika.
"Mesir adalah pusat kebijakan Timur Tengah China, terutama dalam politik dan ekonomi," kata Degang Sun, profesor studi internasional di Universitas Fudan di Shanghai.
Diketahui, di bawah pemimpin nasionalis Gamal Abdel Nasser, Mesir adalah negara Timur Tengah dan Afrika pertama yang mengakui Republik Rakyat China pada tahun 1956.
Mantan Presiden Hosni Mubarak adalah salah satu pemimpin asing pertama yang mengunjungi Beijing setelah pembantaian Lapangan Tiananmen tahun 1989.
BACA JUGA: Xi Jinping Bikin Kepo Dunia, Kira-kira Mau Apa ya?
Hubungan bersejarah itu telah dibina di bawah Presiden el-Sisi saat ini. Dia telah melakukan enam perjalanan ke Beijing sejak menjadi presiden pada tahun 2014 setelah kudeta yang menggulingkan presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara itu, Mohamed Morsi.
Mesir adalah penerima investasi asing langsung terbesar di Afrika. Sementara negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab (UEA) jauh melampaui China sebagai investor terbesar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News