Korut Ngamuk ke Uni Eropa, Rudal Kiamat Bisa Lepas Kendali

24 Maret 2021 18:40

GenPI.co - Korut benar-benar murka ke Uni Eropa. Kim Jong Un Ikut ngamuk. Kalau sudah begini, rudal kiamat bisa lepas kendali.

Ngamuknya Korut sudah terasa sejak akhir pekan kemarin. Korut terdeteksi melakukan uji coba rudal. Pejabat Amerika menyebut rudal jarak pendek diluncurkan, Minggu (21/3/2021).

BACA JUGA: Zodiak Paling Bahagia di Dunia, Karma Baiknya Bikin Tenang

Namun tak ada rincian lebih lanjut. Pada saat bersamaan, Amerika dan Korea Selatan tengah melakukan latihan militer bersama setelah pertemuan para pejabat senior kedua negara dengan Jepang beberapa hari sebelumnya.

Amuk rudal Korut ini bisa juga ditujukan ke Uni Eropa. Negeri pimpinan Kim Jong Un mengecam sanksi hak asasi manusia (HAM) Uni Eropa (UE). Utamanya yang dijatuhkan terhadap para pejabat seniornya minggu ini.

Sebelumnya Dewan UE yang beranggotakan 27 orang pada Senin (22/3/2021) mengatakan akan memberikan sanksi kepada selusin individu dan empat entitas di enam negara.

BACA JUGA: Hoki 3 Shio Full Banget, Rezekinya Mengalir Sampai Jauh

Bukan hanya Korut, ini termasuk China dan Rusia karena pelanggaran HAM. Kecaman langsung diberikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut.

Korut juga menyebut Eropa menggunakan alat politik yang keji karena dipicu kebencian yang tak lazim.

“Hal itu adalah bagian dari kebijakan bermusuhan terhadap Korut dan provokasi politik,” kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi KCNA dikutip AFP Rabu (24/3/2021).

Di Korut, mereka yang menjadi sasaran sanksi UE adalah pejabat senior dan lembaga penting. Yakni Menteri Keamanan Negara Jong Kyong Thaek, Menteri Keamanan Publik Ri Yong Gil dan Kantor Kejaksaan Umum Pusat.

“Semuanya dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang serius,” kata jurnal resmi UE.

BACA JUGA: Hari Ini, 4 Shio Istimewa Bakal Dikucurkan Hoki

Sanksi ini sesuai laporan PBB yang menyebut ada pelanggaran HAM sistematis, meluas dan berat di negeri itu.

Pelanggaran ini berkisar dari penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum hingga menjalankan kamp konsentrasi di mana para napi diperintahkan melakukan kerja paksa.

Pyongyang selalu membantah hal ini. Pemerintah menyebut tuduhan pelanggaran HAM oleh komunitas internasional adalah sesat dan diutarakan oleh orang-orang anti-rezim. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co