Situasi Ethiopia Mencekam, Gadis-gadis Dipaksa Hubungan Ranjang

28 Maret 2021 13:13

GenPI.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan terdapat lebih dari 500 kasus pemerkosaan di wilayah Tigray Ethiopia, bahkan jumlah sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

“Wanita mengatakan bahwa mereka telah diperkosa oleh aktor bersenjata, mereka juga menceritakan kisah pemerkosaan berkelompok, pemerkosaan di depan anggota keluarga dan laki-laki dipaksa untuk memperkosa anggota keluarga mereka sendiri di bawah ancaman kekerasan,” ucap wakil koordinator bantuan PBB di Ethiopia, Wafaa Said dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (28/3/2021).

BACA JUGA: Situasi di Tigray Ethiopia Mencekam, Bak Neraka Jahanam!

PBB menambahkan bahwa setidaknya 516 kasus pemerkosaan telah dilaporkan oleh lima fasilitas medis di Mekelle, Adigrat, Wukro, Shire dan Axum.

“Mengingat fakta bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan tidak berfungsi dan juga stigma terkait pemerkosaan, diperkirakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi,” jelas PBB.

Selusin pejabat tinggi PBB juga menyerukan penghentian serangan membabi buta dan menargetkan warga sipil di Tigray, terutama menyerukan laporan pemerkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual mengerikan lainnya.

Pertempuran di Tigray pecah pada bulan November antara pasukan pemerintah dan bekas partai yang memerintah di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed juga menyatakan pasukan dari negara tetangga Eritrea berada di wilayah itu.

Dilaporkan kekerasan di Tigray telah menewaskan ribuan orang dan memaksa ratusan ribu mengungsi dari rumah mereka di wilayah pegunungan yang berpenduduk sekitar lima juta itu.

BACA JUGA: Duh Ngeri, 7.000 Warga Hilang Bak Ditelan Bumi di Ethiopia Barat

“Sebagian besar pengungsi tidak memiliki apa-apa selain pakaian yang mereka kenakan. Mereka umumnya trauma dan menceritakan kisah perjalanan sulit yang mereka tempuh untuk mencari keselamatan. Ada yang melaporkan berjalan kaki selama dua minggu dan ada yang sejauh 500 km,” kata Ahmed.

Sebagai informasi tambahan, lusinan saksi di Tigray mengungkapkan tentara Eritrea secara rutin membunuh warga sipil, memperkosa dan menyiksa wanita, dan menjarah rumah tangga dan tanaman.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co