Junta Myanmar Makin Sadis, Acara Pemakaman Ditembaki Tentara

31 Maret 2021 18:45

GenPI.co - Junta Myanmar makin sadis dan brutal. Hanya berselang sehari setelah tewasnya 114 orang, tentara langsung menembaki acara pemakaman.

Kelompok pegiat HAM, Amnesty International, menilai komunitas internasional kurang tegas mengakhiri kekerasan di Myanmar.

”Negara anggota Dewan Keamanan PBB masih  tak mau bertindak tegas,” kata Wakil Direktur Regional Amnesty International Ming Yu Hah.

BACA JUGA: Shio Pembawa Berkah, Hoki yang Dibawa Bikin Gemetar

Yang dilakukan DK PBB baru sebatas mengecam kekerasan aparat keamanan Myanmar. Tetapi hingga sekarang, DK PBB belum mengambil tindakan tegas terhadap junta militer.

Ada China dan Rusia yang masih menolak bersikap. Itu lantaran dua Negara itu merupakan penyuplai persenjataan terbesar ke militer Myanmar. Keduanya dipastikan akan memveto tindakan tegas DK PBB.

Dukungan dua Negara kuat dunia membuat junta Myanmar makin brutal. Saat pemakaman demonstran yang tewas, tentara mengeluarkan tembakan ke berbagai penjuru.

Padahal, korban yang tewas itu sudah disiksa dengan begitu hebatnya. Aye Ko, korban tewas itu disebutkan sanak saudaranya, ditembak dan dilemparkan ke kobaran api oleh aparat keamanan.

Upacara pemakaman pun mencekam. ”Ketika kami sedang menyanyikan lagu revolusi untuk dia, aparat keamanan datang dan menembaki kami,” ujar perempuan bernama Aye yang hadir di upacara pemakaman.  

Warga yang menghadiri pemakaman berlarian menyelamatkan diri. Hingga berita ini dilaporkan, tak ada korban jiwa dalam insiden di pemakaman. Namun, dalam insiden penembakan di tempat lain, tiga orang tewas.

BACA JUGA: Jenderal Iran Bikin Bergetar, Darah Tentara Amerika Jadi Ikrar

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres syok dan prihatin dengan pembunuhan warga sipil, termasuk anak-anak.

”Tindak kekerasan militer yang masih terjadi ini tak bisa diterima dan dibutuhkan respons internasional yang tegas serta satu suara,” tulis Guterres di Twitter. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co