Laut China Selatan Mendidih, F-18 Hornet Dekati Natuna

08 April 2021 15:20

GenPI.co - Konflik Laut China Selatan membuat F-18 Hornet buatan Amerika bermanuver di dekat Natuna. Kawasan ini serasa kian mendidih. Semua langsung bersiaga.

Pesawat tempur F-18 Hornet tertangkap rekaman video melintas di atas perairan Kepulauan Natuna. Manuvernya bahkan kemudian viral di media sosial.

Keberadaan China dalam pusaran konflik Laut China Selatan diduga menjadi pemicunya. Amerika Serikat sampai ikut terseret dalam sengketa di kawasan ini.

BACA JUGA: Ternyata Tiap Weton Punya Kesaktian Masing-masing, Ini Buktinya

Amerika turun tangan dan berkepentingan untuk menjaga Laut China Selatan tetap menjadi arus pelayaran perdagangan internasional.

Eskalasi ketegangan pun tak bisa diprediksi. Konflik terbuka bisa terjadi setiap saat. Apalagi, China terus meningkatkan kehadirannya di kawasan sengketa dengan negara tetangga, salah satunya Filipina.

Filipina sempat menuding China melakukan invasi setelah 200 kapal milisi Negeri Tirai Bambu terlihat di daerah Kepulauan Spartly.

Reuters melaporkan bahwa coast guard Filipina sudah mendeteksi keberadaan kapal-kapal tersebut di Whitsun Reef, sekitar 320 kilometer dari Pulau Palawan, sejak 7 Maret lalu.

Rekaman video yang dirilis militer Filipina menunjukkan ratusan perahu tersebar di sekitar terumbu karang Hughes, Gaven, dan Whitsun.

Akibat insiden itu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dan Penasihat Keamanan Nasional Filipina, Hermogenes Esperon, membicarakan manuver China di wilayah bersengketa itu lewat telepon.

Filipina menganggap kehadiran ratusan kapal China di perairan itu sebagai sebuah ancaman. Manila juga mengirim sejumlah jet tempur ke terumbu karang Whitsun yang dianggap masuk ke dalam Zona Eksklusif Ekonomi mereka untuk menggertak kapal-kapal itu.

Indonesia sendiri bersikap netral. Namun Indonesia tetap siaga. Ini karena konflik terbuka di Laut China Selatan bisa ikut berdampak pada keberadaan Indonesia di Natuna yang jaraknya tak terlalu jauh.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga sempat membahas kondisi di LCS dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin. Keduanya membahas hal tersebut melalui sambungan telepon.

“Menhan Austin dan Menhan Prabowo mendiskusikan kondisi keamanan di kawasan, termasuk situasi yang menantang di Laut China Selatan,” kata juru bicara Kemenhan AS, John Kirby.

Soal manuver F-18 Hornet di dekat Natuna, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU) Marsma TNI Indan Gilang tak membantahnya.

Dia menyebut pesawat itu melintas di atas FPSO Kakap Natuna.  Jaraknya kurang lebih sekitar 169 mil di sebelah barat Kepulauan Natuna.

“Melintas di atas FPSO Kakap Natuna yang dioperasikan perusahaan minyak Indonesia di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),” kata Indan. FPSO sendiri dikenal sebagai tempat produksi dan pembongkaran di atas laut.

BACA JUGA: Weton Pon Paling Top di Dunia, Saktinya Tak Tertandingi

Ini merupakan salah satu struktur terapung yang dapat digunakan sebagai tempat produksi, storasi/ penyimpanan maupun offloading minyak dan gas bumi lepas pantai. Bentuknya menyerupai kapal besar.

Meski melintas di atas FPSO Kakap Natuna, namun Indan memastikan F-18 Hornet tidak melanggar wilayah udara Indonesia. Pesawat, kata dia,terbang di wilayah udara internasional. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co