GenPI.co - Amerika Serikat telah membatalkan pengerahan dua kapal perang ke Laut Hitam, di tengah kekhawatiran atas peningkatan militer Rusia di perbatasan Ukraina.
Sebelumnya, pekan lalu, Turki mengatakan Washington akan mengirim dua kapal perang ke Laut Hitam, dalam keputusan yang disebut Rusia sebagai provokasi tidak bersahabat.
BACA JUGA: Gereja Katedral Diserang Bom, Paus Fransiskus Turun Tangan
Dilansir Reuters, Kamis (15/4/2021), Kedutaan AS di Ankara langsung memberi tahu kementerian luar negeri Turki tentang pembatalan tersebut, tetapi tidak memberikan alasan.
Pemerintah Turki kemudian melaporkan bahwa tidak ada pemberitahuan baru yang disampaikan ke Ankara untuk kemungkinan penempatan di kemudian hari.
Sementara, pejabat AS menyatakan Turki mungkin telah salah memahami pemberitahuan awal dan bahwa penempatan itu tidak pernah dikonfirmasi.
Mereka mengatakan AS sering memberi tahu Turki tentang potensi akses ke Laut Hitam, menambahkan bahwa permintaan tidak selalu berarti kapal-kapalnya akan melewatinya, tetapi lebih pada memastikan bahwa jika mereka mau, mereka sudah memiliki persetujuan yang diperlukan.
Sedangkan, Rusia, yang telah memperingatkan Washington untuk menjauh dari Krimea dan pantai Laut Hitamnya, karena adanya pembangunan itu adalah latihan militer sekejap selama tiga minggu untuk menguji kesiapan tempur dalam menanggapi apa yang disebutnya perilaku mengancam dari NATO.
Dikatakan, latihan itu akan selesai dalam dua minggu.
Menjelang pemberitahuan tentang kapal perang AS, angkatan laut Rusia juga memulai latihan di Laut Hitam yang melatih penembakan pada target permukaan dan udara.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta Moskow untuk mengakhiri penambahan pasukannya.
Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah menyerukan agar perkembangan yang mengkhawatirkan di wilayah Donbas timur Ukraina segera diakhiri.
BACA JUGA: Ngamuk, China Bombardir 2 Negara Adidaya, Dunia Bisa Melongo
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Joe Biden meminta Rusia untuk menarik kembali pasukan dari perbatasan Ukraina.
Biden, bahkan dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengusulkan ingin melakukan pertemuan puncak para pemimpin yang terasing untuk mengatasi perselisihan dan mengatakan kepada Moskow untuk mengurangi ketegangan atas Ukraina, kata Gedung Putih.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News