Mencekam, Junta Militer Siksa Habis Warga Myanmar di Tahanan

19 April 2021 18:58

GenPI.co - Sebuah kelompok pemantau di Myanmar telah meminta tindakan internasional atas keprihatinan karena penyiksaan dan pembunuhan pengunjuk rasa anti-kudeta di negara Asia Tenggara itu setelah militer menyiarkan gambar enam tahanan muda yang menunjukkan tanda-tanda pelecehan parah.

Dilansir Reuters, Senin (19/4/2021), dalam gambar yang disiarkan MRTV milik militer, wajah empat pria dan dua wanita tampak berlumuran darah dan memar. Salah satu wanita memiliki rahang bengkak dan tampak seperti mata hitam.

BACA JUGA: Aparat Militer Ukraina Tewas Disiksa Habis Rusia, Dunia Bergetar

"Junta ini menggunakan penyiksaan sebagai kebijakannya," kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPPB) dalam sebuah keterangannya.

Menurut AAPP, pasukan keamanan telah membunuh 737 orang sejak kudeta 1 Februari dan mengumpulkan 3.229 orang lainnya di seluruh negeri.

“Kami prihatin dengan semua yang ditahan, terutama di lokasi yang dirahasiakan,” demikian pernyataan mereka.

Diketahui, Myanmar saat ini tengah berada dalam kekacauan sejak Jenderal Senior Ming Aung Hlaing merebut kekuasaan pada 1 Februari.

Di tengah berlanjutnya protes, pembunuhan dan penangkapan massal, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa situasi di Myanmar mungkin menuju ke arah konflik besar-besaran yang mirip dengan yang terjadi di Myanmar.

Sementara itu, Kim Jolliffe, seorang peneliti hubungan sipil dan militer Myanmar, menyatakan keputusan militer untuk menyiarkan gambar keenam tahanan itu bertujuan untuk menyebarkan ketakutan.

BACA JUGA: Mencekam, 10 Aparat Militer Myanmar Disiksa Habis, Dunia Bergetar

“Strategi junta Myanmar dari awal sampai akhir didasarkan pada langkah yang sama. Kami bisa lebih brutal dari Anda. Kami bisa menjadi lebih menyakitkan dan menakutkan daripada Anda. Hanya itu yang mereka miliki. Tapi itu tidak mengenal batas," jelasnya.

Kekerasan tersebut telah menuai kecaman dari negara-negara Barat dan kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari beberapa anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang bergabung dengan Myanmar di bawah pemerintahan militer sebelumnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co