Waspada, Kelamaan Bekerja Menyebabkan Kematian

17 Juni 2021 17:55

GenPI.co - Jangan sepelekan perubahan cara kerja saat pandemi covid-19. Dilansir Hellodoc, WHO dan Organisasi Buruh Internasional mengeluarkan hasil analisis global yang menyebut kerja berlebihan bisa menyebabkan kematian.

Pada 2016, sekitar 745 ribu orang meninggal akibat bekerja setidaknya 55 jam dalam sepekan, dalam hitungan 11 jam dalam sehari.

Dari total kematian akibat jam kerja yang panjang, sekitar 398 ribu orang terkena stroke dan 347 ribu penyakit jantung.

BACA JUGA:  Jokowi Seolah-olah Menganggap Bekerja Lebih Baik dari Berpikir

Dalam penelitian, angka terbesar kematian akibat terlalu lama bekerja terjadi pada usia 60-79 tahun.

Itu artinya, saat mereka berusia 45-74 tahun telah bekerja selama 55 jam dalam sepekan.

BACA JUGA:  SK Firli Bahuri Patah, Novel Baswedan Dkk Tetap Bekerja

Terdapat dua hal yang menyebabkan kematian akibat terlalu lama bekerja, pertama stres secara psikologis akibat kelamaan bekerja.

Hal itu mengakibatkan reaksi di sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

BACA JUGA:  Sibuk Bekerja, Ini Pentingnya Cuti untuk Selamatkan Jiwa

Kedua, stres yang lain bisa menyebabkan perilaku buruk seperti merokok, minum alkohol, pola makan, kurangnya aktivitas fisik, dan waktu tidur berantakan.

Oleh karena itu, sebagai karyawan yang saat ini WFH sebaiknya mengatur jam bekerja dan olahraga.

Imbangi dengan mengonsumsi makanan sehat dan ruang terbuka saat bekerja agar tidak menimbulkan beban pikiran yang berlebih.

Selamat mencoba, semoga membantu. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co