Isolasi Mandiri di Rumah, Bolehkah Tidak Pakai Masker?

23 Juni 2021 07:01

GenPI.co - Seiring dengan penuhnya ruang isolasi di banyak rumah sakit, penderita virus Covid-19 banyak yang disarankan melakukan isolasi mandiri. Meski melakukan isolasi mandiri di dalam rumah, langkah pencegahan penularan tetap harus dilakukan.

Muncul pertanyaan, apakah jika sedang melakukan isolasi mandiri di rumah boleh tidak menggunakan masker, meski ada anggota keluarga lainnya?

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, pemakaian masker saat isolasi mandiri tergantung dengan kondisi anggota keluarga lain di rumah tersebut.

BACA JUGA:  Ternyata Konsumsi Vitamin Ini Bikin Pria Menggebu-Gebu di Ranjang

Apabila seluruh angota keluarga positif Covid-19, maka penggunaan masker di dalam rumah disarankan.

"Kalau positif semua ya tidak masalah, tapi kalau satu orang saja, bahkan anggota keluarga sehat, harus pakai masker. Justru untuk melindungi orang dari rumah, dia harus pakai masker," ungkapnya seperti yang dilansir dari Ayobandung.com.

BACA JUGA:  Catat! Siapkan Vitamin Ini selama Isolasi Mandiri

Jika anggota keluarga lain sehat, pasien Covid-19 wajib melakukan isolasi mandiri secara terpisah di dalam kamar tanpa boleh keluar.

LLebih lanjut, kata Reisa, jika ingin memberikan makan untuk anggota keluarga yang positif, sebaiknya diletakkan di depan pintu kamar.

"Dan orangnya yang masak harus pakai masker. Jadi letakkan di depan kamarnya, tinggal, biar orang yang positif yang ambil sambil pakai masker," katanya lebih lanjut.

BACA JUGA:  Catat, Ini Buah Penting Saat Lakukan Isolasi Mandiri

Menjalani masa isolasi harus dimanfaatkan dengan baik. Istirahat yang cukup, mengonsumsi obat yang teratur, dan konsumsi makanan yang sehat penting dilakukan demi mempercepat kepulihan.

Meski begitu dr Reisa mengingatkan, isolasi mandiri tidak bisa dilakukan sembarangan. Pasien yang ingin isolasi mandiri wajib mendapat rekomendasi persetujuan dari tenaga medis dan dokter.

"Jadi yang menentukan isolasi mandiri itu dari tenaga medis dan juga dari dokternya. Dan jika ada hasil positif, dia harus lapor. Karena isolasi mandiri bukan berarti tidak konsul dan tidak diawasi nakes. Itu harus dipantau terus," lanjut dr. Reisa.

Selain itu, jika sudah dua minggu usai isolasi mandiri dan mau melakukan aktivitas lagi, kata dr. Reisa harus lapor ke tenaga medis.

"Saya saranin tanya dulu ke nakesnya, supaya nanti tahu kapan waktu yang tepat untuk selesai isolasi," ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co