Yusril Sebut Data Kematian Covid-19, Indonesia Bisa dalam Bahaya

13 Agustus 2021 12:30

GenPI.co - Yusril Ihza Mahendra mempertanyakan batas waktu merapikan data kematian akibat covid-19. Indonesia disebut bisa dalam bahaya besar.

Peringatan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu bukan tanpa dasar.

Ada data terkait jumlah korban yang meninggal dunia akibat covid-19 yang masih simpang siur.

BACA JUGA:  Yusril Ihza Mahendra Bongkar Kebijakan Pemerintah Jokowi, Menohok

“Sampai kapan perapian data itu akan dilakukan. Tidak dijelaskan pemerintah. Padahal, data kematian ini sangat penting,” sebut Yusril dalam keterangannya, Kamis (12/8/2021).

Jika data resmi dari pemerintah tak kunjung muncul, ujarnya, maka yang beredar di publik adalah data tidak resmi yang bisa dibuat siapa saja.

BACA JUGA:  Pernyataan Yusril Ihza Mahendra Soal Covid-19, Top

“Data itu dengan mudah dimainkan menjadi isu politik yang berdampak luas, baik isu domestik sebagai penggalangan opini untuk menggoyang stabilitas politik dan pemerintahan, maupun isu internasional,” ingatnya.

Sebab, kata Yusril, angka kematian yang relatif besar dibanding dengan negara-negara lain serta angka kematian global, bisa digoreng sebagai isu pelanggaran HAM berat.

BACA JUGA:  Peringatan Yusril Sungguh Menghentak, Luhut Harus Simak

“Kita tidak ingin hal seperti itu terjadi pada negara tercinta ini,” pungkas Yusril.

Pakar hukum tata negara ini menekankan, data kematian akibat covid-19 bukan sekadar hal teknis sebagai indikator dalam menentukan level PPKM.

Jumlah dan persentase angka kematian di suatu negara akibat covid-19 adalah juga indikator keseriusan dan kemampuan sebuah negara dalam menangani pandemi dan melindungi rakyatnya.

“Kematian warga dalam jumlah relatif besar dibandingkan dengan angka kematian global akibat pandemi adalah masalah serius terkait langsung dengan amanat konstitusi,” tegasnya.

Yusril juga mengingatkan, bahwa hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan merupakan hak asasi manusia yang dijamin konstitusi.

“Salah satu tujuan pembentukan negara adalah untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” sambung Yusril.

 Semakin kecil angka kematian akibat covid-19 ini, akan menjadi indikator keberhasilan negara dalam menangani pandemi.

Karena itu, Yusril mendesak Pemerintah agar menetapkan tenggat waktu merapikan data kematian akibat covid-19 ini.

“Tanpa kejelasan waktu, pemerintah bisa dicurigai ingin menyembunyikan angka yang sesungguhnya,” paparnya.

Hal ini, sambung Yusril, jelas tidak baik. Bukan di mata rakyat, tetapi juga di mata dunia internasional. (jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co