GenPI.co - Gangguan tidur atau insomnia dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantung dan memicu penyakit hipertensi.
Menurut sebuah laporan hipertensi yang diterbitkan oleh Journal of the American Heart Association, pria yang kurang tidur memiliki kemungkinan 83 persen lebih tinggi untuk menderita hipertensi dalam periode tiga tahun.
Penyebabnya adalah ada bagian otak tertentu yang tidak beristirahat, termasuk saraf simpatik, dapat memicu tekanan darah naik.
Jika terus dibiarkan dan tidak ada usaha untuk memperbaiki waktu tidur, risiko hipertensi jadi meningkat.
Para peneliti di Sekolah Kedokteran Universitas Chicago menemukan bahwa kurang tidur memiliki dampak besar pada metabolisme dasar.
Setidaknya, kondisi ini akan memperlambat metabolisme glukosa sebanyak 30 sampai 40 persen.
Sehingga, hal ini dapat dikaitkan dengan tingkat stres karena hormon kortisol menjadi lebih tinggi, gangguan memori hingga resistensi insulin.
Dengan demikian, aktivitas dan kerja di pagi hari pun tentu akan terganggu.
Sementara itu, situs Mayo Clinic melaporkan gangguan tidur kronis seperti sleep apnea terjadi setidaknya dua kali lebih mungkin pada pria.
Dalam kondisi ini, seseorang dapat merasakan penurunan kandungan oksigen dalam darah di malam hari secara tiba-tiba.
Jika dibiarkan berlarut, hal ini dapat mengganggu sistem kardiovaskular dan diketahui bisa meningkatkan risiko stroke, gagal jantung kongestif dan penyakit pembuluh darah lainnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News