GenPI.co - Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji mengungkap alasan hadirnya aplikasi PeduliLindungi.
Aplikasi PeduliLindungi tersebut awalnya hanya digunakan untuk membantu melakukan tracing.
"Hal itu hanya untuk mengetahui siapa yang kontak erat terdekat, sehingga bisa membatasi pertumbuhan dari covid tersebut," jelas Setiaji dalam acara diskusi daring, Jumat (8/10).
Dia mengaku saat itu penggunaan aplikasi PeduliLindungi hanya terbatas. Namun, seiring perkembangan, aplikasi tersebut pun berkembang.
"Setelah ini dipadukan oleh beragam fungsi, salah satunya ialah sertifikat vaksin, pada awal Juli kami menambahkan dengan fungsi ini dan screening," ungkapnya.
Sebab saat itu cakupan vaksin sudah cukup besar. Kemudian aplikasi tersebut ditambahkan kembali fungsinya menjadi tiga.
"Awalnya tracing, kemudian kami tambah screening. Jadi, orang yang masuk ke tempat publik atau pun ingin melaksanakan perjalanan menggunakan kereta api, pesawat, dan kapal laut, kami seleksi," bebernya.
Setiaji pun mengatakan sempat beredar isu soal hasil antigen palsu dan sertifikat vaksin milik orang lain.
"Oleh karena itu, dengan adanya fungsi sistem ini kita integrasikan dengan berbagai macam aplikasi jadi makin berkembang," kata Setiaji.
Fungsi lainnya adalah untuk mendeteksi hasil swab antigen dari sejumlah laboratorium yang ditunjuk Kemenkes.
Tak heran bila saat ini pengguna aplikasi tersebut makin banyak digunakan masyarakat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News