GenPI.co - Mirip dengan menopause, kaum pria juga akan mengalami fase yang disebut dengan andropause. Namun, usia andropause terjadi lebih lambat dan lama daripada wanita. Umumnya hingga usia 50 tahun ke atas.
Spesialis Uroologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Nur Rasyid SpU(K) mengatakan, andropause merupakan sindrom klinis pada laki-lakiyang ditandai dengan penurunan kadar hormon testosteron darah.
"Berbeda dengan menopause yang membuat wanita berhenti menstruasi, pada laki-laki belum tentu produksi spermanya akan berhenti," ungkap dokter Nur dalam keterangan resminya.
Adapun kondisi andropause yang akan dialami kaum adam, menurut doker Nur ditandai dengan perubahan psikologis hingga fisik.
Gejala fisik meliputi penurunan massa otot, penurunan kebugaran dan tenaga, mudah berkeringat, nyeri sendi dan otot.
Sedangkan, gejala psikologis meliputi gangguan mood, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan tidur.
"Ada juga ganggung pada aktivitas seksual, walaupun tidak semua laki-laki mengalaminya. Seperti penurunan cairan hormon hingga penurunan ereksi," imbuhnya.
Meskipun hal ini sangat wajar dialami laki-laki, tetapi dokter Nur menyarankan agar tetap waspada. Apalalgi jika membawa beragam masalah dalam kehidupan, maka wajib untuk segera memeriksakan diri ke dokter terkait.
"Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter dan dilihat kadar testosteronnya. Kalau diperiksa testosteron tidak rendah, maka kita tidak memasukkan itu sebagai andropause," tukasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News