GenPI.co - Ibu hamil yang tidak divaksin lebih berpotensi dirawat inap apabila terinfeksi covid-19.
Hal itu merupakan hasil studi yang diterbitkan di majalah Nature Medicine, Sabtu (15/1/2022).
Covid-19 pada kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi tertentu kehamilan preeklamsia, lahir prematur dan lahir meninggal.
Tingkat infeksi SARS-CoV-2 dan vaksinasi covid-19 terjadi pada perempuan hamil di Skotlandia, menggunakan data dari observasi 11 bulan terhadap 87.000 perempuan hamil di Skotlandia dari Desember 2020-Oktober 2021.
Studi itu mencatat bahwa perempuan hamil tampaknya tidak lebih rentan terhadap virus dibanding dengan perempuan tidak hamil.
Namun, peneliti menemukan bahwa perempuan hamil berisiko tinggi mengidap covid-19 parah.
Peneliti juga mendapati bahwa perempuan hamil yang terpapar SARS-CoV-2 lebih memungkinkan dirawat di perawatan kritis, menggunakan ventilasi invasif dan extracorporeal membrane oxygenation (ECMO).
Sejak Desember 2020-Oktober 2021, sebanyak 2.364 bayi lahir dari ibu yang mengidap covid-19 selama kehamilan.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.353 bayi lahir hidup, dengan 241 di antaranya lahir prematur.
Sementara persentase lahir prematur pada populasi umum 8 persen, sebesar 17 persen bayi lahir dalam 28 hari setelah ibu mereka terinfeksi covid-19. (anadolu/antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News