GenPI.co - Pare memiliki nama Latin Momordica charantia, merupakan jenis tanaman merambat yang buahnya sering dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau pengobatan.
Namun, tak bisa dimungkiri, rasa pare yang pahit membuat banyak orang mungkin tidak menyukainya.
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), per 100 gram pare segar dan dalam kondisi mentah kamu bisa mendapatkan kandungan nutrisi yang lengkap.
Pare mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin A, C, E, B1, B2, B3, dan B9.
Selain itu pare juga mengandung mineral, seperti kalium, kalsium, zinc, magnesium, fosfor, dan zat besi, serta kandungan senyawa antioksidan, seperti fenol, dan flavonoid.
Berikut 5 manfaat pare untuk kesehatan tubuh:
Pare mengandung senyawa antioksidan yang berlimpah, salah satunya vitamin C.
Antioksidan membentuk pertahanan terhadap benda asing yang akan merusak tubuh, seperti radikal bebas yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit.
Kamu bisa memperoleh sekitar 58 miligram vitamin C dalam 100 gram buah pare.
Hal ini berarti, pare bisa memenuhi lebih dari setengah kebutuhan vitamin C harian orang dewasa, yakni 90 miligram untuk pria dan 75 gram untuk wanita.
Penelitian juga menunjukkan, pare mengandung beberapa agen antibakteri dan antivirus.
Kandungan pare mampu mencegah penyakit pernapasan umum, seperti batuk, flu, atau pilek.
Dalam pengobatan tradisional China, jus dari buah pare juga digunakan untuk mengobati kondisi pernapasan tertentu, seperti batuk kering, bronkitis, dan asma selama ratusan tahun.
Pare memiliki sifat antihistamin, anti-inflamasi, dan antivirus yang membuat pare menjadi makanan tambahan yang ideal dalam menjaga kesehatan pernapasan.
Pare mengandung senyawa flavonoid, seperti α-karoten, β-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang bisa membantu meningkatkan kesehatan mata.
Kandungan lain pada pare juga dapat mencegah katarak dan glaukoma yang disebabkan oleh komplikasi diabetes.
Pare memiliki kandungan magnesium yang berfungsi untuk memaksimalkan kerja hormon insulin.
Dikutip dari World Journal of Diabetes, kondisi diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan kekurangan magnesium dalam tubuh.
Magnesium yang diperoleh melalui pare dapat memaksimalkan insulin yang bertugas mengatur kadar gula darah.
Sehingga pare bisa dijadikan sebagai pilihan makanan untuk membantu menurunkan gula darah.
Selain itu, pare juga mampu mencegah penumpukkan glukosa dalam darah dan memindahkannya ke hati, otot, dan jaringan lemak.
Meskipun begitu, kandungan pare tidak serta-merta dapat digunakan untuk pra-diabetes atau diabetes.
Manfaat pare juga bisa sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai masalah kulit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri.
Senyawa antijamur dan antibakteri yang terdapat dalam daun pare bisa membantu melawan infeksi kulit, termasuk kurap (ringworm) dan kudis (scabies).
Caranya, kamu cukup mengekstrak daun pare dan oleskan pada area kulit yang mengalami gangguan.
Senyawa anti-inflamasi dalam buah pare dapat mengobati kondisi kulit, seperti eksim dan psoriasis.(Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News