GenPI.co - Kondisi kolesterol berlebih memang bisa membahayakan tubuh, yakni bisa meningkatkan risiko terserang penyakit jantung, stroke, dan juga diabetes.
Oleh sebab itu, untuk menurunkan kadar kolesterol tubuh biasanya seseorang akan mengonsumsi berbagai obat penurun kolesterol.
Beragam pilihan obat penurun kolesterol biasanya akan dikonsumsi, ketika kadar kolesterol yang terlalu tinggi di dalam darah.
Berikut ini beberapa pilihan obat yang bisa dikonsumsi ketika kadar kolesterol terlalu tinggi:
Alternatif untuk pengobatan kolesterol lainnya adalah penggunaan niacin.
Obat ini adalah vitamin B yang dapat meningkatkan kadar lipoprotein di dalam tubuh.
Niacin meningkatkan jumlah HDL di dalam tubuh sekaligus menurunkan kadar LDL dan trigliserida.
Penggunaan obat ini juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.
Contohnya bercak kemerahan di wajah dan di leher, gatal-gatal, sakit perut, hingga kadar gula darah meningkat.
Oleh sebab itu, jika ingin menggunakan niacin untuk pengobatan kolesterol, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Statin memang dikenal sebagai obat yang efektif dalam menurunkan kadar LDL di dalam darah.
Selain itu, obat tersebut juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan jumlah HDL atau kolesterol baik dalam darah.
Menurut American Heart Association, penggunaan statin merupakan salah satu pilihan pengobatan kolesterol yang paling ampuh.
Statin bekerja pada liver atau hati untuk mencegah terbentuknya kolesterol. Dengan begitu, jumlah kolesterol yang bersirkulasi di dalam darah pun ikut berkurang.
Sama dengan berbagai jenis obat pada umumnya, golongan obat ini juga dapat menimbulkan efek samping.
Biasanya, efek samping dari penggunaan statin bukanlah kondisi yang serius dan seiring berjalannya waktu, tubuh kamu akan beradaptasi dengan efek samping tersebut.
Golongan obat ini juga menjadi pilihan lain untuk pengobatan kolesterol.
Fibrate ampuh untuk menurunkan kadar trigiliserida di dalam darah. Selain itu, pada kasus tertentu, obat-obatan fibrat juga dapat meningkatkan kadar HDL di dalam tubuh.
Meski begitu, sedikit berbeda dari obat-obatan untuk menurunkan kadar LDL di dalam darah.
Sama halnya dengan penggunaan obat-obatan lainnya, obat-obatan fibrate juga dapat menyebabkan mual, sakit perut, sakit kepala dan pusing.
Obat yang menjadi pilihan untuk menurunkan kolesterol adalah obat-obatan pengikat asam empedu atau yang lebih dikenal sebagai bile acid sequestrants.
Golongan obat ini juga berfungsi untuk menurunkan kadar LDL di dalam darah.
Obat ini bekerja dengan mengurangi kadar asam empedu. Sebab, tubuh membutuhkan asam empedu dan membuatnya dengan cara mengurai kolesterol LDL.
Hanya saja, perlu diingat bahwa pengobatan untuk kolesterol yang satu ini dapat menimbulkan efek samping, misalnya konstipasi, perut kembung, rasa mual, rasa ingin buang angin, hingga heartburn atau sensasi terbakar pada dada.
Obat ini juga cukup sering digunakan untuk mengatasi kolesterol tinggi.
Golongan obat ini bekerja dengan cara mencegah kolesterol agar tidak diserap oleh usus.
Cholesterol absorption inhibitor paling efektif dalam menurunkan kadar LDL di dalam tubuh.
Obat ini mungkin memiliki efek yang cukup baik dalam menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL di dalam darah.
Penggunaan cholesterol absorption inhibitor ini juga dapat menimbulkan efek samping berupa sakit perut, rasa lelah, dan otot terasa nyeri. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News