GenPI.co - Dampak stres, terlebih yang berat dan kronis, dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan.
Stres yang kamu alami bisa memengaruhi kinerja sistem saraf pusat, endokrin, pernapasan, pencernaan, hingga imun.
Hal itu terjadi sebagai bentuk respons tubuh untuk memberikan perlindungan.
Saat kamu mengalami stres akut (stres dalam waktu singkat, seperti karena terjebak macet di jalan), detak jantung akan meningkat serta pembuluh darah yang menuju ke otot besar dan jantung akan melebar.
Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan darah dan volume darah yang dipompa ke seluruh tubuh.
Ketika stres, darah perlu dialirkan dengan cepat ke seluruh tubuh (terutama otak dan hati) untuk membantu menyediakan energi bagi setiap sel tubuh.
Begitu juga saat kamu mengalami stres kronis (stres dalam jangka waktu lama), detak jantung akan meningkat secara konsisten.
Tekanan darah dan kadar hormon stres juga akan meningkat secara berkelanjutan.
Akibatnya, stres kronis dapat meningkatkan risiko kamu terkena hipertensi, serangan jantung, atau stroke.
Saat stres, peningkatan detak jantung dan pernapasan dapat mengganggu sistem pencernaan. Kamu mungkin akan makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
Risiko kamu mengalami heartburn, refluks asam lambung, mual, muntah, atau sakit perut juga meningkat.
Dampak stres juga dapat memengaruhi pergerakan makanan dalam usus. Akibatnya kamu berpotensi mengalami diare atau sembelit. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News