3 Golongan Obat Diabetes Ini Efek Sampingnya Ternyata Sangat Berbahaya

21 Agustus 2022 06:00

GenPI.co - Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan. Beragam pilihan obat diabetes melitus dari dokter pun biasanya terjadi karena melihat kondisi pasien.

Saat pasien sudah mengalami diabetes tipe 1, pasti membutuhkan suntik insulin.

Sementara itu, bagi pasien diabetes tipe 2 umumnya dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup sehat diabetes, seperti mengatur pola makan dan rutin olahraga.

BACA JUGA:  Buya Yahya Beber Penyebab Rezeki Seret, Jangan Lakukan 3 Hal Ini

Namun, dalam beberapa kasus saat kadar gula darah yang tinggi sulit dikendalikan hanya dengan menjaga pola makan, pengobatan diabetes butuh dibantu dengan penggunaan obat-obatan, termasuk terapi insulin.

Berikut ini 3 golongan obat diabetes yang ternyata memiliki efek samping yang berbeda, mulai dari yang ringan hingga yang berbahaya seperti dikutip dari HelloSehat, Minggu (21/8/2022):

1. Obat Pioglitazon

BACA JUGA:  5 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan Pria, Bikin Tambah Dahsyat

Obat Pioglitazon merupakan obat yang masuk dalam golongan Thiazolidinediones (glitazone).

Obat golongan glitazone atau Thiazolidinediones ini kerap diberikan untuk membantu mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.

BACA JUGA:  3 Zodiak Paling Sabar, Tolong Jangan Sakiti Mereka

Selain mengendalikan gula darah, Obat Pioglitazon ini juga membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki metabolisme lemak dengan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.

Obat Pioglitazon ini bekerja dengan cara membantu tubuh untuk menghasilkan lebih banyak insulin.

Namun, meski membantu untuk mengendalikan gula darah, kenaikan berat badan merupakan salah satu efek samping dari penggunaan obat diabetes melitus ini.

Menurut laman Mayo Clinic, obat kencing manis ini juga dikaitkan dengan efek samping lain yang lebih serius, seperti risiko gagal jantung dan anemia.

2. Sulfonilurea

Salah satu obat generik untuk diabetes melitus yang sering diresepkan dokter adalah sulfonilurea.

Obat golongan Sulfonilurea membantu mengendalikan gula darah dengan cara merangsang pankreas menghasilkan lebih banyak insulin untuk mengatasi resistensi insulin yang terjadi.

Sementara itu, obat golongan sulfonilurea ini hanya diperuntukkan untuk pasien diabetes tipe 2.

Berikut ini adalah contoh obat diabetes golongan sulfonilurea: Obat Glibenclamide; Glimepiride; Gliclazide; Glipizide; Glimepiride.

Namun, Genpiple harus waspada, karena obat golongan sulfonilurea untuk diabetes melitus ini dapat menimbulkan efek hipoglikemia atau kondisi menurunnya gula darah dengan cepat.

3. Obat Metformin

Obat metformin merupakan salah satu obat untuk mengendalikan diabetes yang termasuk ke dalam golongan biguanid.

Obat metformin merupakan obat kencing manis generik yang paling sering diresepkan dokter untuk pasien diabetes tipe 2.

Metformin bekerja menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Tubuh bisa menggunakan insulin lebih efektif dan glukosa lebih mudah diserap oleh sel-sel di dalam tubuh.

Obat metformin generik untuk kencing manis tersedia dalam bentuk pil.

Namun, ternyata metfomin juga memiliki efek samping seperti mual, diare, dan penurunan berat badan.

Efek samping tersebut dapat hilang ketika tubuh mulai beradaptasi dengan penggunaan obat diabetes ini. (HelloSehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co