Orang Tua Harus Waspada, Ini 3 Cara Penularan Cacar Monyet pada Bayi dan Anak

24 Agustus 2022 11:10

GenPI.co - Menjelang pertengahan tahun 2022, cacar monyet kembali menjadi perhatian dunia. 

Infeksi cacar monyet diketahui dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi dan anak-anak.

Meski umumnya bukan merupakan kondisi yang serius, cacar monyet sering kali terjadi sebagai penyakit endemi di daerah tertentu karena penularannya yang cukup mudah.

BACA JUGA:  Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air, Lesi Lebih Parah

Penularan cacar monyet pada bayi dan anak-anak dapat terjadi melalui orang ke orang atau hewan ke orang. Berikut beberapa cara penularannya.

Kontak erat dengan penderita

BACA JUGA:  Ini Cara Cegah Cacar Monyet, Mirip dengan Covid-19

Penularan orang ke orang pada bayi dan anak dapat terjadi saat mereka melakukan kontak erat dengan orang lain.

Paparan virus dapat terjadi secara langsung, misal melalui cairan pernapasan dan luka di kulit, atau secara tidak langsung dengan menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi.

BACA JUGA:  Cacar Monyet Pertama Ditemukan di Jakarta, Wagub Riza Patria Bereaksi

Kontak erat dengan hewan

Penularan dari hewan ke manusia pada bayi dan anak dapat terjadi jika ada kontak langsung dengan cairan tubuh hewan, seperti air liur dan darah, atau luka pada tubuh hewan.
 
Beberapa jenis hewan juga lebih rentan memiliki virus penyebab cacar monyet, di antaranya yaitu monyet, tupai, dan tikus.

Selain itu, bayi atau anak yang makan daging atau produk hewani lainnya yang masih mentah juga berisiko tertular penyakit ini karena mungkin telah terkontaminasi virus penyebabnya.

Melalui ASI

Pada bayi, hasil penelitian menunjukkan adanya dugaan penularan cacar monyet melalui ASI.

Dugaan ini muncul berdasarkan fakta bahwa virus penyebab infeksi bisa terkandung dalam darah, yang artinya mungkin juga terserap ke dalam ASI.

Hal ini dijelaskan oleh dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dalam press conference: Perkembangan Kasus Cacar Monyet (Monkeypox) di Indonesia yang digelar oleh Kementerian Kesehatan secara daring.

Adanya fakta tersebut, lanjut dr. Robert, sampai saat ini CDC menyarankan kepada ibu menyusui yang terinfeksi oleh cacar monyet untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya hingga mendapat kejelasan soal kemungkinan penularan ini.

“Tujuannya bukan semata-mata agar tidak ada kontak erat, tetapi bahkan ASI perah pun disarankan untuk tidak diberikan pada anak,” katanya. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co