GenPI.co - Bagaimana cara intervensi awal untuk pasien prediabetes agar kondisinya tak makin memburuk?
Prediabetes adalah kondisi kadar gula darah yang lebih tinggi dari nilai normal, tetapi belum menyentuh kriteria untuk didiagnosis sebagai diabetes.
Pasien prediabetes memiliki risiko lebih besar menjadi diabetes dibandingkan dengan orang tanpa prediabetes.
Namun, tak banyak orang yang menyadari kondisi prediabetes karena memang gejalanya yang minim sampai kemudian berkembang menjadi diabetes dan menimbulkan komplikasi.
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes dari UI Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo mengatakan bahwa pasien prediabetes risiko ringan bisa diintervensi dengan mengubah gaya hidup.
“Seperti rutin olahraga setidaknya 150 menit seminggu atau 30 menit setiap hari selama lima hari dalam seminggu, misalnya berjalan kaki, naik sepeda, atau berenang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11).
Pradana mengatakan, usaha lainnya dalam mengobati prediabetes yakni berusaha mengubah pola makan dengan diet yang bergizi seimbang dan mengelola stres.
Namun, Pradana juga memberikan catatan pada orang dengan prediabetes dan risiko tinggi.
Jika setelah tiga hingga enam bulan melakukan intervensi gaya hidup mereka belum berhasil untuk mencapai penurunan berat badan yang diinginkan, bisa dikombinasikan dengan farmakoterapi.
Intervensi farmakoterapi ini pemberian obat seperti dengan kandungan zat aktif metformin sebagai terapi obat lini pertama dalam strategi pencegahan prediabetes dan diabetes.
Studi yang dilakukan Kelompok Penelitian Program Pencegahan Diabetes (DPP) menunjukkan, perubahan gaya hidup dan intervensi medis dapat mengurangi kejadian diabetes pada orang yang berisiko tinggi penyakit ini.
“Manfaatnya pun telah dikonfirmasi dalam studi jangka panjang selama 10 tahun dan 15 tahun,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News