Pasien Kanker Positif Covid-19 Harus Berhenti Kemoterapi? Ini Penjelasannya

18 Desember 2022 01:40

GenPI.co - Apakah benar pasien kanker yang positif covid-19 harus berhenti melakukan kemoterapi?

Ini penjelasan dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM.

Jeffry mengatakan bahwa pasien kanker yang terkena covid-19 harus menghentikan sejenak perawatan kemoterapi.

BACA JUGA:  Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 1.589 Orang, Terbanyak di DKI Jakarta

"Itu yang menjadi problem paling penting. Walaupun kelompok yang tidak mengalami gejala, kena covid-19, kemoterapi harus berhenti," ujarnya, dilansir dari Antara, Sabtu (17/12).

Menurut Jeffry, kondisi ini sebenarnya dapat dilihat kasus per kasus.

BACA JUGA:  China Longgarkan Aturan Nol Covid-19, WHO Malah Lontarkan Peringatan Mengerikan

Pada beberapa pasien menjalani terapi target dan terapi dianggap tidak memiliki efek samping terlalu berat dibandingkan pasien dengan kemoterapi, sehingga terapi sistemik masih dapat diberikan di ruangan khusus.

"Tetapi untuk yang full kemoterapi, kita tidak boleh lanjutkan. Kita hold dulu sampai covid-19 nya negatif, baru lanjutkan," tutur dia.

BACA JUGA:  Waspada Covid-19 di Masa Liburan, Infeksi Ulangnya Lebih Berbahaya

Menurut Jeffry, ini artinya ada jeda dan selama jeda ini ada beberapa pasien kanker yang awalnya mengalami gejala ringan lalu berubah menjadi gejala berat, walaupun tidak banyak.

Di sisi lain ada yang dinamakan long covid-19 yang ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan antigen tetap positif, walau virus SARS-CoV-2 sudah tidak ada.

Pada pasien dengan kondisi ini, kata Jeffry, maka kemoterapi tetap ditunda. Sebab, tak ada pihak yang bisa menjamin 100 persen bahwa virusnya tak ada.

"Pengalaman pasien saya, ada yang sampai 30 hari covid-19 tetap positif. Pada saat negatif, kankernya sudah mulai tumbuh lebih agresif sebelum terkena covid-19," ungkap Jeffry.

Terkait pengobatan covid-19 pada pasien kanker, tidak berbeda beda dari pasien yang lain. Jeffry mengatakan, yang harus dipantau yakni apakah gejala menjadi berat atau tidak.

Selain itu, untuk pencegahan, pasien yang menjalani kemoterapi tidak boleh jalan-jalan terlalu banyak dan memakai masker.

"Kejadian covid-19 pada pasien kanker tetap ada, tetapi tidak seheboh kemarin pada waktu Delta. Gejalanya hanya batuk, pilek tanpa disertai sesak," paparnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co