GenPI.co - Nuget merupakan salah satu makanan olahan atau ultraproses yang perlu dibatasi konsumsinya karena memiliki beberapa dampak berbahaya untuk kesehatan.
Tak dimungkiri, bahwa nuget kemasan biasanya memiliki kandungan natrium tinggi. Inilah yang membuat rasanya begitu gurih, sehingga membuat orang ketagihan.
The American Journal of Medicine (2013) menyebutkan, bahwa nuget justru merupakan salah satu makanan olahan yang harus dihindari karena berkontribusi pada meningkatnya kasus obesitas di Amerika.
Hasil penelitian dari jurnal tersebut mengungkapkan nuget yang dijual di pasaran rendah gizi, dalam 2 porsi nuget (192 gram), komposisi gizinya meliputi: 58-59 persen lemak, 24-25 persen karbohidrat, dan
18-19 persen protein.
Berikut 4 bahaya terlalu sering makan nuget untuk kesehatan seperti dilansir pada Rabu (25/1/2023):
Perlu diingat, bahwa nuget tidak bisa menggantikan makanan utuh (whole food) karena memiliki kandungan protein sangat rendah, sehingga tidak bisa mengganti sumber protein seperti daging ayam.
Oleh sebab itu, makan terlalu banyak nuget justru akan membuat seseorang tidak mendapatkan asupan zat gizi yang bervariasi. Padahal, protein berperan penting bagi regenerasi sel dan fungsi organ.
Nuget merupakan salah satu makanan olahan yang umumnya mengandung lemak dan karbohidrat tinggi.
Jurnal Current Obesity Reports (2017) menyebutkan, bahwa mengonsumsi makanan olahan menjadi salah satu penyebab obesitas atau kelebihan berat badan.
Jurnal tersebut juga mengungkapkan bahwa asupan makanan olahan ini bisa meningkatkan kolesterol dan risiko sindrom metabolik.
Salah satu bahaya makan nuget terlalu sering adalah bisa menyebabkan alergi dan masalah kesehatan lainnya karena kandungan gluten.
Gluten merupakan protein yang terdapat di dalam tepung atau gandum.
Makanan mengandung gluten biasanya cenderung tinggi karbohidrat yang bisa menyebabkan kenaikan kadar gula dalam darah.
Oleh sebab itu, nuget sebaiknya dihindari oleh pasien diabetes.
British Medical Journal (2018) menyebutkan, bahwa mengonsumsi makanan olahan dapat meningkatkan risiko kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker kolorektal sebesar 10 persen.
Oleh sebab itu, karena mengonsumsi makanan olahan terus-menerus, pola makan dan gaya hidup yang dapat memengaruhi risiko terkena penyakit kronis tersebut. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News