GenPI.co - Asam urat merupakan penyakit radang sendi yang terjadi karena kadar asam urat (uric acid) yang tinggi di tubuh.
Penyakit ini perlu dikontrol untuk mencegah asam urat kambuh. Biasanya, banyak penderita asam urat mengontrol penyakit tersebut dengan menggunakan obat herbal atau alami.
Pasalnya, obat alami atau herbal untuk membantu mengatasi asam urat dianggap lebih aman untuk mengatasi penyakit ini dan minim risiko efek samping.
Berikut 7 obat herbal yang sudah pernah diteliti secara medis manfaatnya untuk asam urat seperti dilansir pada Minggu (5/2/2023):
Salah satu kandungan kunyit adalah curcumin, yakni senyawa kimia antiradang yang bisa membantu meredakan peradangan.
Menurut studi dalam jurnal Arthritis Research & Therapy (2019) bahwa curcumin dapat menekan protein yang disebut faktor nuklir-kappa B (NF-kappa B) dalam uji coba hewan.
Perlu diketahui, bahwa protein NF-kappa B adalah zat yang menghasilkan peradangan dalam tubuh. Ketika produksi protein tersebut ditekan, peradangan yang disebabkan oleh pengkristalan asam urat di sendi pun dapat mereda.
Salah satu manfaat mengonsumsi cuka apel disinyalir dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat radang sendi, termasuk asam urat.
Perlu diketahui, bahwa cuka apel dapat meningkatkan alkalinitas (kebasaan) tubuh dan memiliki sifat antiinflamasi.
Penelitian di Jepang pada 2010 menyebutkan, bahwa cuka apel dapat meningkatkan alkalisasi urine, dan dapat pula meningkatkan pembuangan asam urat (uric acid) dari tubuh.
Oleh sebab itu, hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penumpukan uric acid yang merupakan penyebab penyakit asam urat.
Caranya: cukup mengonsumsi dua sendok makan cuka apel dalam tiga kali sehari.
Untuk mengurangi keasamannya, Genpiple dapat mencampurkan cuka apel dengan madu, yang juga sama-sama memiliki sifat antiinflamasi.
Jahe merupakan salah satu tanaman herbal yang dipercaya dapat meredakan nyeri karena peradangan pada penderita asam urat.
Hal itu diduga karena zat aktif di dalam jahe, yaitu gingerol, gingerdione, dan zingeron, yang bersifat sebagai antiinflamasi.
Perlu diketahui, bahwa ketiga zat aktif tersebut bekerja dengan menghambat leukotrien dan prostaglandin di dalam tubuh yang merupakan pemicu inflamasi.
Caranya: cukup campurkan jahe dengan air hangat atau mendidih, kemudian diminum seperti teh.
Selain itu, jahe juga dapat dijadikan dalam bentuk pasta untuk digunakan sebagai kompres atau obat oles (topikal) ke area sendi yang terkena.
Ramuan jahe ini dapat digunakan setiap hari sebagai obat tradisional untuk membantu mengatasi asam urat.
Studi dalam Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry pada 2017 menyebutkan, bahwa ekstrak jus batang brotowali dapat menjadi obat herbal alami untuk asam urat.
Hal tersebut dikarenakan, brotowali diyakini dapat membantu menetralkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
Penelitian dalam Journal Clinical and Evaluation Research juga menunjukkan brotowali dapat menjadi tumbuhan obat pereda nyeri alami untuk serangan asam urat setelah diuji coba pada tikus.
Menurut penelitian di Molecular Medicine Reports pada 2019 mengungkapkan, bahwa ekstrak biji seledri memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang bermanfaat bagi penderita asam urat.
Penggunaan ekstrak biji seledri disebut dapat mengurangi pembengkakan di sekitar sendi akibat peradangan penyakit asam urat.
Salah satu cara untuk menurunkan asam urat secara alami adalah dengan mengonsumsi meniran hijau.
Pasalnya, meniran hijau sebagai salah satu obat herbal untuk batu ginjal dan batu empedu, yang juga bisa menjadi obat untuk menurunkan asam urat.
Perlu diketahui, bahwa meniran hijau dipercaya dapat menghambat produksi asam urat berlebih dalam tubuh, sekaligus memecah dan membilas penumpukan kristal asam urat. Dengan begitu, obat alami ini dapat mencegah terjadinya serangan asam urat.
Salah satu tanaman yang diyakini dapat menjadi salah satu obat tradisional penurun asam urat, yakni kembang sepatu.
Menurut penelitian tentang kembang sepatu dari Journal of Functional Foods, kadar asam urat pada tikus yang diberikan ekstrak kembang sepatu menurun cukup signifikan.
Perlu diketahui, bahwa biasanya ekstrak kembang sepatu dikonsumsi dalam bentuk suplemen tablet atau teh. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News