Waspada Difteri Menyerang Anak, Kenali Gejala-gejalanya

28 Februari 2023 21:00

GenPI.co - Masyarakat perlu mengetahui gejala-gejala difteri setelah kasus difteri di Kabupaten Garut ditetapkan sebagai kejadian luar biasa karena sudah ada 8 orang yang meninggal dunia karena penyakit ini.

Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium dengan cara penularan melalui air liur.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dr. Ira Dewi Jani mengatakan imunisasi menjadi upaya untuk mencegah difteri.

BACA JUGA:  Doktor Muda Unair Temukan Vaksin Covid-19 Halal

"Potensi tertular tetap ada setelah imunisasi, tetapi tidak menimbulkan komplikasi yang hebat atau kematian," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2023).

Ira mengatakan imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) diberikan pada saat anak usia di bawah satu tahun dan akan diulangi lagi saat usia sekolah.

BACA JUGA:  44 Puskesmas di DKI Jakarta Adakan Gebyar Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Untuk anak berusia di bawah satu tahun, imunisasi DPT dilakukan saat anak berusia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan.

Saat anak sudah berusia lebih dari setahun, imunisasi DPT akan diulang lagi di umur 18 bulan.

BACA JUGA:  Vaksin Booster Kedua Siap di 44 Puskesmas DKI Jakarta, Syaratnya Cuma Bawa KTP

Lebih lanjut, masyarakat harus mengetahui gejala difteri walau cukup sulit untuk mendeteksinya secara persis.

Keluhannya bisa demam atau bisa juga tidak. Ada juga gejala lain seperti nyeri menelan, sesak napas, dan batuk pilek.

"Gejala-gejala tersebut karena kuman difteri membentuk selaput berwarna abu keputihan di tenggorokan pasien," jelasnya.

Jika sudah mengalami tanda-tanda itu, warga diminta langsung ke fasilitas kesehatan terdekat.

Ketua Tim Surveilans Dinkes Jawa Barat Dewi Ambarwati menambahkan, sebagian warga sekitar tidak menyadari penyakit difteri.

"Gejala demam, sakit menelan, dan di pangkal tenggorokannya ada selaput putih. Kalau terlambat ditangani, racun dari difteri itu bisa sampai ke jantung. Inilah yang menyebabkan kematian," ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co