Studi Ungkap Aktivitas Fisik Bikin Anak Tidak Mudah Stres

27 September 2023 13:30

GenPI.co - Sebuah studi baru menemukan aktivitas fisik dapat membantu anak-anak menjadi lebih tahan terhadap stres.

Ada kenaikan laporan mengenai masalah kesehatan mental remaja dan indikasi bahwa anak-anak sekolah di Amerika makin jarang bermain tidak terstruktur dan melakukan aktivitas fisik.

Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh Manuel Hanke dan Sebastian Ludyga dari Departemen Olahraga, Latihan, dan Kesehatan di Universitas Basel telah mencoba melakukan hal tersebut.

BACA JUGA:  Vape Mengandung Zat-zat yang Berpotensi Membahayakan Kesehatan

Selama seminggu, tim peneliti mengikuti sekelompok anak-anak berusia antara 10 dan 13 tahun, meminta mereka memakai pelacak yang memantau aktivitas fisik mereka, dan mengkategorikan 110 anak-anak tersebut ke dalam kelompok dengan latihan fisik rendah atau tinggi.

Kelompok yang dianggap memiliki aktivitas fisik lebih rendah mendapat aktivitas fisik sedang hingga berat kurang dari 30 menit per hari, dan kelompok "lebih tinggi" mendapat lebih dari 60 menit per hari. 

BACA JUGA:  3 Khasiat Buah Kersen untuk Kesehatan, Bikin Tekanan Darah Tinggi Ambrol

Anak-anak tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dua kali untuk menyelesaikan tugas, baik yang memicu stres atau tidak.

Tugas yang memicu stres adalah Trier Social Stress Test for Children (TSST-C), sebuah tes yang terbukti dapat menginduksi stres dengan membuat seseorang melakukan presentasi bergaya wawancara dan tugas aritmatika mental. Ada juga tugas pengendalian yang tidak memicu stres.

BACA JUGA:  Better Botanics Baby Soothing Cream dari HDI Ampuh Jaga Kesehatan Kulit Bayi

Reaktivitas stres peserta diukur dari tingkat hormon stres kortisol sebelum dan selama tes, dan variabilitas detak jantung, serta ukuran kecemasan yang dilaporkan sendiri.

Meskipun tidak ditemukan perbedaan dalam variabilitas detak jantung, kadar kortisol dalam tugas yang memicu stres bergantung pada seberapa banyak latihan fisik yang dilakukan anak selama seminggu.

Secara khusus, anak-anak dalam kelompok aktivitas fisik yang lebih tinggi memiliki reaktivitas kortisol yang lebih sedikit selama TSST-C dibandingkan dengan mereka yang aktivitas fisiknya lebih rendah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co