Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Penularan Wabah Pneumonia 'Misterius'

29 November 2023 22:00

GenPI.co - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan berbagai upaya untuk peningkatan kewaspadaan dalam menghadapi risiko penularan wabah pneumonia 'misterius' di China dan Belanda.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Selasa (28/11).

"Kewaspadaan itu biasa kita lakukan di pintu masuk melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan ya, terutama orang dengan gejala flu, kemudian kita edukasi. Kemudian kalau memang bertambah berat, datang ke fasilitas pelayanan kesehatan," terangnya.

BACA JUGA:  Tips Mendeteksi Gejala Pneumonia pada Anak untuk Mencegah Risikonya

Menurut Siti, salah satu peningkatan kewaspadaan yang dilakukan, yakni dengan pengetatan pintu masuk.

Kemenkes juga mengawasi bahan makan produk hidup dan memonitor gejala yang menyerupai influenza dengan suatu sistem surveilans yang bernama Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI).

BACA JUGA:  WHO Desak China untuk Kurangi Risiko Wabah Pneumonia Misterius

Hal tersebut dilakukan karena salah satu pemicu wabah pneumonia disebabkan oleh bakteri mycoplasma, yang mengakibatkan gejala mirip influenza.

Surveilans tersebut dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas.

BACA JUGA:  Cegah Pneumonia 'Misterius', China Ambil Langkah Serius

"Harusnya gini, kalau orang sakit influenza dia sembuh sendiri dan gak perlu dirawat sampai berat,” papar Nadia.

“Makanya, kita punya SARI itu untuk memantau kasus-kasus influenza yang dengan tiba-tiba dia jadi berat atau dia jadi bergejala berat," imbuhnya.

Jika terdeteksi penyakit tersebut, kata dia, Dinas Kesehatan setempat bakal mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan genome sequencing.

Tujuannya untuk meninjau ulang apakah penyakit tersebut diakibatkan oleh bakteri mycoplasma atau patogen lainnya.

Menurut Nadia, kewaspadaan soal obat-obatan juga dilakukan. Obat yang dimaksud untuk mengatasi bakteri Mycoplasma telah tersedia di Indonesia.

"Sampai saat ini kalau untuk Mycoplasma kita punya, obatnya ada di Indonesia, jadi kita nggak perlu (impor). Ini kan bukan suatu penyakit baru ya, jadi tinggal memastikan diagnostiknya apakah Mycoplasma atau bukan," tandas Siti Nadia Tarmizi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co